Laskar Tionghoa Sekutu Pangeran Sambernyawa

Laskar Tionghoa Sekutu Pangeran Sambernyawa
Pangeran Sambernyawa. Foto: Public Domain.

Kapten Geritt Mom tak mengira ada pasukan sebesar itu mengepung. Mulanya 800 pasukan Tionghoa maju memancing pasukan VOC kelar dari sarangnya. Menghadapi itu, Kapten Mom mengerahkan Laskar Kraeng Tanete untuk menghadang. 

Mereka terpancing, saat mengejar Laskar Tionghoa itu, mereka tiba-tiba diserang oleh gabungan pasukan Jawa-Tionghoa yang jumlahnya ribuan. 

"Kraeng Tanete bersama orang-orangnya mengadakan perlawan sengit. Mereka kebingungan mencari bantuan," tulis Willem Remmelink dalam Perang Cina dan Runtuhnya Negara Jawa 1725-1743

Kapten Mom mengerahkan sisa pasukannya. Berkat tembakan gencar artileri kompeni, pasukan Suryokusumo pun berhasil dipukul mundur. 

Menurut catatan Kompeni, Palagan Welahan adalah kemunculan pertama Suryokusumo dalam perang melawan VOC. Hari itu, almanak bertanggal 24 Agustus 1742. Usianya 17 tahun. Sang Pangeran lahir di Kartasura, 7 April 1725.

Pangeran Sambernyawa memetik pelajaran dari pertempuran pertamanya. Laskar Tionghoa bertempur secara frontal, sehingga jadi bulan-bulanan musuh. Itulah kenapa pasukannya yang besar dapat dipukul mundur oleh pasukan kecil VOC.

"Belakangan ia selalu menggunakan taktik gerilya," tulis Daradjadi dalam Geger Pacinan 170-1743--Persekutuan Tionghoa-Jawa Melawan VOC

Putra kedua Sunan Amangkurat IV (Pakubuwana I) itu pun kemudian dijuluki Pangeran Sambernyawa oleh Nicolaas Hartingh (pejabat VOC), karena selalu membawa kematian bagi musuh-musuhnya.

PANGERAN Sambernyawa dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh pemerintah Republik Indonesia pada 1988. Menghadapi VOC, ia bersekutu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News