Latih Dokter Atasi Varises dengan Laser

Latih Dokter Atasi Varises dengan Laser
FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Tenaga-tenaga kesehatan harus mengikuti perkembangan teknologi. Mereka yang berada di daerah pun wajib meningkatkan kemampuan seiring teknologi alat kesehatan yang makin mutakhir. Itu yang dilakuan RSUD dr Soetomo kemarin.

Sebanyak 35 dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular mengikuti kuliah sekaligus pelatihan penanganan varises dengan menggunakan teknologi laser atau tindakan endovenous laser ablation (EVLA). Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo. Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Dr dr Anang Endaryanto SpA(K) membuka acara itu.

Dia menyatakan, pelatihan tersebut dilaksanakan untuk menyebarkan kompetensi. Dengan demikian, para dokter dapat memiliki kemampuan yang baik dalam pelaksanaan EVLA. Selain itu, rumah sakit daerah dapat menjadi jujukan dalam penyembuhan penyakit varises. Jika begitu, lanjut Anang, antrean pasien operasi dapat ditekan. ''Pasien tidak hanya menuju RSUD dr Soetomo untuk melakukan EVLA. Khususnya yang berada di luar Surabaya,'' ujarnya.

Para dokter yang mengikuti pelatihan tersebut berasal dari beberapa pulau di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Bali, Mereka mendapatkan ilmu mengenai tindakan EVLA dari beberapa ahli bedah toraks kardiovaskular. Di antaranya, Prof Dr med dr Puruhito FICS SpB SPBTKV-V dan dr Niko Azhari SpBTKV FIHA.

Puruhito menyatakan, standar operasional prosedur EVLA pertama dilakukan di RSUD dr Soetomo pada 2012. Empat tahun kemudian, masyarakat mulai mengenal metode itu. ''Sekarang di Soetomo sudah tidak menggunakan metode konvensional lagi setelah ada teknologi baru dengan laser tersebut,'' tutur mantan rektor Unair itu.

Para dokter dapat melihat proses EVLA secara keseluruhan dari proyektor yang telah tersambung dengan kamera di ruang operasi. Pada kesempatan tersebut, diperlihatkan tindakan kepada dua pasien laki-laki. Masing-masing berusia 78 dan 35 tahun. Pasien pertama mengalami nyeri di kaki sejak empat bulan yang lalu. Lalu, pasien kedua telah dua tahun mengeluh nyeri kaki.

Puruhito menyampaikan, durasi teknologi laser itu lebih singkat daripada tindakan konvensional. Perawatan pasca EVLA di rumah sakit juga tidak memerlukan waktu yang lama. ''Kalau sudah sembuh, bisa langsung keluar rumah sakit,'' ucapnya. (ika/c22/dio) 

Mereka mendapatkan ilmu mengenai tindakan EVLA dari beberapa ahli bedah toraks kardiovaskular.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News