Lawan Arus, 400 Motor Ditilang

jpnn.com - TAK puas melakukan aksi copot pentil bagi pelanggar parkir liar, razia gabungan aparat Suku Dinas Perhubungan dan Unit Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat berlanjut ke penertiban lawan arus dan angkutan kota (angkot) ngetem.

Menariknya, 25 persen dari hasil penindakan kendaraan roda dua (sepeda motor), dikendarai oleh siswa sekolah. Bahkan, 50 persen diantaranya terpaksa harus dikandangkan karena tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Ipung.S menegaskan, hasil operasi selama sepekan terakhir, total 400 sepeda motor yang melintas di sejumlah wilayah Jakarta Barat ditilang karena melawan arus.

"Siang ini, sedikitnya 60 kendaraan roda dua yang melintas melawan arus di Fly Over Slipi, Palmerah, baik di samping Hotel Peninsula maupun di depan Pasar Slipi kami tilang. Sebanyak 15 motor diantaranya terpaksa dikandangkan," jelas Ipung ketika ditemui di lokasi razia, yang berdekatan dengan Pasar Slipi, Palmerah, Kamis (10/10).

Dari hasil selama sepekan itu, Ipung mengatakan 100 sepeda motor yang melawan arus diantaranya dikendarai siswa sekolah (pelajar). "50 sepeda motor yang dikendarai pelajar ini harus dikandangkan karena tidak mampu menunjukkan STNK, selebihnya ditilang karena tidak mengenakan helm," ujarnya.

Ipung menjelaskan, lokasi kolong fly over memang kerap dijadikan lintasan alternatif pengendara motor untuk memotong jalan. Ketimbang harus berputar jauh ke perempatan Tomang maupun sebaliknya perempatan Slipi. "Tapi, tetap tidak dibenarkan, karena mereka bertaruh nyawa melawan arus, ini sangat membahayakan dan mengganggu kendaraan lain," tegas Ipung. (asp)