Layanan Wisata di Yogyakarta, Bali dan Lombok Sudah Tak Sabar Menunggu New Normal

"Karena saat ini juga penerbangan belum beroperasi normal. baik untuk domestik maupun internasional."
Menurut Rita, alasan ia menutup penginapan yang dimilikinya di Yogyakarta selain karena peraturan pemerintah juga karena tekanan dari warga sekitar.
"Sebetulnya kalau satu dua tamu domestik masih ada yang mau menginap, tetapi kita tolak karena tidak mau friksi dengan warga sekitar,"
"Ini karena dari lingkungan sekitar kita tidak boleh menerima tamu atau orang asing terlebih dahulu."
Sejauh ini Rita mengatakan masih bisa membayar gaji 12 karyawan penginapan miliknya.
"Saat ini saya total ada 12 karyawan [penginapan untuk] airbnb, untuk karyawan sendiri tidak terpengaruh banyak, karena mereka masih menerima gajinya seperti biasa.
"Hanya pengaruh ke mereka tidak ada tambahan uang service bulanan yang biasa kita berikan dari tamu menginap," kata Rita lagi.
Rita bersyukur karena bisnis utamanya menjual kunci elektronik yang sudah dijalaninya selama 20 tahun terakhir masih bisa memberikan penghasilan meski terganggu.
Meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir di Indonesia, layanan wisata di tiga kawasan wisata popular, seperti Yogyakarta, Bali dan Lombok sudah tidak sabar menunggu kebijakan new normal
- Bromo Jadi Tujuan Wisatawan Mancanegara, Khofifah Cetak SDM Siap Kerja Lewat SMKN Sukapura
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas