LDII Mengutuk Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Swedia dan Belanda
Dia pun meminta pemerintah untuk mencekal Rasmus Paludan masuk ke Indonesia. Baginya, tidak layak bagi penista agama dan propagandis Islamofobia itu masuk ke Indonesia.
Rasmus, kata dia, bisa memicu Islamofobia yang cenderung rasis, karena ketakutan yang berlebihan tanpa dasar terdapap Islam dan umat manusia yang meyakini agama itu.
"Kami tidak bisa menerima alasan demokrasi atau kebebasan berekspresi. Itu adalah wujud kebebasan berekspresi yang ugal-ugalan dan tidak menghormati hak asasi manusia," tegasnya.
Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro sekaligus Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono menambahkan bahwa pembakaran Alquran yang didalangi oleh salah satu pimpinan politik di Swedia merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan di era keterbukaan, globalisasi, dan era kemajuan teknologi komunikasi.
"Kejadian semacam ini merupakan suatu langkah mundur perkembangan masyarakat yang semakin modern dan terbuka," ujarnya.
Singgih memaparkan solusi agar kejadian itu tidak berulang, yakni pemeluk agama bersikap dan berperilaku yang baik, agar bisa memberikan manfaat kepada orang lain.
"Sehingga dalam konteks itu, agama tidak mudah untuk dijadikan sebagai kampanye politik yang membangkitkan kebencian kelompok yang berbeda," bebernya. (jlo/jpnn)
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso ikut mengutuk aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia dan Belanda.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Ketum MUI dan LDII Yakini Kebebasan Beragama Adalah Identitas Bangsa
- LDII Sampaikan 5 Permintaan untuk Presiden dan Wapres Terpilih Prabowo-Gibran
- Ketum DPP LDII: Rukyatulhilal Memperkuat Hubungan Sesama Manusia
- Buka Puasa Bersama TNI-Polri, Ketum DPP LDII: Wujud Aparat Negara Rawat Kebhinnekaan
- LDII Ajak Masyarakat Bersabar Menunggu Hasil Hitung Resmi KPU
- Hari Pers Nasional, Ketum LDII Ingatkan Pers Kawal Transisi Kepemimpinan dengan Jernih