Menlu Swedia Tak Berkutik Saat Dicecar soal Pembakaran Al-Qur'an

Menlu Swedia Tak Berkutik Saat Dicecar soal Pembakaran Al-Qur'an
Politikus sayap kanan Swedia Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an sebagai bentuk protes dan ungkapan kebebasan bereskpresi. Foto: REUTERS

jpnn.com, BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menahan diri untuk tidak menjawab pertanyaan tentang insiden pembakaran Al Qur'an baru-baru ini di luar Kedutaan Besar Turki di Stokholm, akhir pekan lalu.

Billstrom, yang menghadiri pertemuan Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Eropa di Brussels pada Selasa (24/1), menghindari menjawab pertanyaan dari perwakilan Hongaria tentang pembakaran salinan Quran oleh seorang politikus ekstremis Swedia-Denmark, Rasmus Paludan.

Paludan menjalankan aksinya di bawah perlindungan polisi dan izin dari pemerintah Swedia, seperti diberitakan oleh Anadolu.

Marton Gyongyosi, seorang anggota parlemen independen Hongaria, bertanya bagaimana Swedia akan mempercepat proses keanggotaannya di aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di tengah protes berupa pembakaran Al Quran--yang menargetkan Turki dan presidennya.

Insiden itu diikuti oleh seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, Edwin Wagensveld, yang merobek halaman-halaman dari salinan Al Quran di Den Haag, hanya berselang sehari setelah pembakaran Quran di Stockholm.

Video Wagensveld di Twitter menunjukkan bahwa dia membakar halaman-halaman kitab suci yang dirobek itu di dalam panci.

Gyongyosi mencatat bahwa kedua insiden itu berdampak negatif pada sikap Turki yang telah meminta ratifikasi permohonan Swedia dan Finlandia untuk bergabung ke NATO. Turki adalah sekutu NATO selama lebih dari tujuh dekade.

Namun, Billstrom membiarkan pertanyaan Gyongyosi tidak terjawab.

Billstrom, yang menghadiri pertemuan Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Eropa di Brussels pada Selasa (24/1), dicecar soal pembakaran Al-Quran di Stockholm

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News