LE: New Normal Jalan Tengah Rezim Kesehatan dan Ekonomi

LE: New Normal Jalan Tengah Rezim Kesehatan dan Ekonomi
Lukman Edy. Foto: dokumen JPNN.Com

LE mengatakan, bagi rezim kesehatan, kerja dari rumah adalah pilihan terbaik. Mereka mendesak pemerintah agar semakin ketat memberlakukan PSBB, karena ketidakpatuhan warga di beberapa daerah telah menyebabkan naiknya angka korban terpapar.

Sementara bagi rezim ekonomi telah merasakan bagaimana PSBB mengakibatkan banyak perusahaan merugi, PHK di sana sini, pertumbuhan ekonom mandek. Apabila dibiarkan maka perekonomian nasional bisa tumbang.

“Inilah yang mengakibatkan seolah tampak bahwa pemerintah tidak konsisten membuat kebijakan. Padahal masing-masing unit di pemerintahan sedang bekerja keras berusaha mengatasi pandemi covid-19 ini,” sebut mantan Anggota DPR dari PKB ini.

Nah, dengan adanya kebijakan new normal, masing-masing pihak harus menyesuaikan dan menetapkan basis dasar asumsi kebijakan, serta target pencapaian yang baru. Masyarakat pun juga begitu. Jangan lagi mengandaikan asumsi kondisi normal seperti pra covid-19.

“Semua pihak harus menyesuaikan diri dengan new normal ini. Tidak hanya instansi pemerintah, kantor-kantor, mal-mal, tetapi semua lapisan masyarakat," ucap LE.

Di dalam protokol kesehatan yang telah diedarkan pemerintah memang baru sebatas instansi, perkantoran, hingga pusat perbelanjaan. Itu pun masih sebatas pengaturan sosial distancing. Pada pelaksanaannya nanti semua pihak dituntut untuk secara kreatif menyesuaikan diri dengan pola kehidupan baru.

Sebagai contoh, kantor-kantor dalam menjalani aktivitas kerjanya harus membagi karyawannya dalam kategori usia, mana yang sebaiknya WFH dengan mana yang datang ke kantor. Di sini dibutuhkan pola manajerial baru yang cerdas, agar dengan pola kerja seperti ini produktifitasnya setara dengan operasional hari-hari biasa sebelum covid-19.

Demikian juga di mal, restoran dan kafe-kafe. Di samping harus menata protokol kesehatannya, juga harus menyesuaikan irama kerja dan target penghasilan dengan cara yang lebih kreatif. Sekolah dan kampus juga seperti itu, harus berbagi jam belajar di sekolah atau kampus dengan tatap muka, dan study from home dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini menilai New Normal sebagai kebijakan jalan tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News