Lebaran Usai, Harga Sembako Kembali Stabil di Jambi
jpnn.com, JAMBI - Harga sembako di pasar tradisional pasca-lebaran kembali mulai stabil. Hal tersebut tersebut terpantau di pasar Angso Duo dan pasar Talang Banjar Kota Jambi, sabtu (30/6) pagi.
Pantauan Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) di lapangan, harga ayam pascalebaran Rp 35 ribu per kilogram, harga itu turun dari sebelum lebaran yang mencapai Rp 40 ribu per kilogram.
Untuk harga daging, saat ini Rp 120 ribu per kilo gram, sebelumnya sempat menembus angka Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram. Untuk cabai merah di pasar Angso Duo Rp 20 hingga 24 ribu per kilo gram, cabai rawit saat ini sebesar Rp 30 ribu per kilogram.
Sementara bawang merah mengalami penurunan harga pasca lebaran, dari harga Rp 28 ribu per kilo menjadi Rp 26 ribu per kilo gram. Harga bawang putih masih normal yang berkisar Rp 20 ribu per kilogram.
“Setelah lebaran kemarin mobil yang bawa pasokan dari pulau Jawa banyak tertahan di pelabuhan merak. Sekarang jadinya barang masuk serempak. Numpuk” kata Asmi, salah satu pedagang cabai di pasar angso duo Kota Jambi, kemarin (30/6).
“Harga normal karena stok banyak,” imbuhnya.
Adul (47) pedagang sembako di pasar Tradisional Angso Duo Kota Jambi mengatakan, harga sembako beberapa hari terakhir tidak mengalami perubahan. Pembeli tidak terlalu banyak, persdiaan cukup berlimpah.
“Telur ayam 10 butir Rp 13 ribu, per papan Rp 42 Ribu. Harga masih stabil belum ada kenaikan,” kata Adul.
Harga ayam pascalebaran Rp 35 ribu per kilo gram, harga itu turun dari sebelum lebaran yang mencapai Rp 40 ribu per kilogram.
- Sopir Taksi Online di Jambi Dihabisi, Mobilnya Digadaikan Pelaku, Sang Penadah Ditangkap
- Cegah Lonjakan Harga Sembako, Pemprov Sumsel Perbanyak Gelar Pasar Murah Jelang Idulfitri
- Pemprov Jateng Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Nana Sudjana: Harga Sembako Mulai Turun
- Kematian Santri di Tebo Jadi Atensi Khusus Ditreskrimum Polda Jambi
- Kelab Malam di Jambi Dirazia Polisi, 2 Wanita Ketahuan Mengonsumsi Ekstasi
- Harga Sembako Naik Menjelang Ramadan, Rina Nose Berkomentar Begini