Lebih Baik Kejar Pemberi Ketimbang Periksa Megawati

Lebih Baik Kejar Pemberi Ketimbang Periksa Megawati
Sekjen DPP PDIP, Tjahjo Kumolo (tengah) dan Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan (baju merah) menyalami Juru Bicara KPK Johan Budi sebelum jumpa pers di KPK, Senin (21/2). Foto : Arundono/JPNN
Dikatakan pula, KPK seharusnya juga selektif dalam menerima permintaan tersangka. “Apalagi kan kabarnya Pak Poltak (Sitorus) sebenarnya tidak pernah meminta KPK untuk menghadirkan Ibu Megawati," ucapnya.

Sedangkan Trimedya menambahkan,  secara hukum keinginan Poltak Sitorus dan Max Moein tidak memenuhi syarat formil dan materiil sebagaimana diatur pasal 1 butir 27 KUHAP. Menurut Trimedya, dalam KUHAP disebutkan bahwa keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan saksi mengenai suatu pristiwa pidana yang ia dengar, lihat dan dialami sendiri. "Sementara jika dikaitkan ke Ibu (Megawati), tidak ada hubungannya,” paparnya.

Trimedya menegaskan, selama persidangan atas Dudhie Makmun Murod -politisi PDIP yang sudah divonis kasus travelers cheque- tidak ada fakta persidangan yang menyangkut Megawati. Meski demikian PDIP tetap menghormati KPK maupun para tersangka. Karenanya, lanjut Trimedya, Tjahjo Kumolo bersedia menjadi saksi meringankan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Fraksi PDIP DPR periode 1999-2004. (mur/ara/jpnn)

JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, meminta KPK fokus mengungkap pemberi travellers cheque pada pemilihan Deputi Gubernur Senior


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News