Lebih Bangga Murid Sukses daripada Manggung Bareng Queen

Lebih Bangga Murid Sukses daripada Manggung Bareng Queen
ESTAFET ILMU: Heidi Awuy (tengah) bersama dua muridnya, Felicia Liviani Tandiono (kiri) dan Shienny Kurniawaty. Panji Dwi Anggara/Jawa Pos/JPNN.com

Menurut perempuan yang perform di Kongres Ke-8 Harpa Sedunia di Swiss pada 2002 itu, Surabaya merupakan salah satu kota dengan perkembangan musik klasik tertinggi di Indonesia.

’’Dua jempol untuk kota ini. Makanya, dalam konser 30 tahun perjalanan karir musik saya, saya memilih tampil di Jakarta dan Surabaya,’’ bebernya.

Konser yang diberi tajuk Harp Ensemble in Concert itu dilangsungkan di Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta, 5 Juli lalu. Dalam konser tersebut, dia tampil bersama 23 harpis didikannya. Sedangkan di Surabaya, konser diadakan di Accademia Musicale Armonika, Pajajaran, tempatnya mengajar harpa, pada 24 Agustus mendatang.

Dalam konsernya di momen spesial itu, Heidi dibantu enam harpis asal Surabaya. Termasuk Shienny dan Felicia. Mereka akan membawakan repertoar Flower Fairies, Water Sprites, Fairy Ring, Tylwyth Teg, serta Jimaninos karya Kathryn Cater. Selain itu, Blue Planet dan The Minstrel Adieu.

’’Kebanggaan terbesar saya saat ini bukan tampil bareng bintang dunia, melainkan calon-calon bintang dunia dari Indonesia. Siapa mereka? Ya, murid-murid saya itu. Di tangan mereka regenerasi harpa dipertaruhkan. Ingat, harpa ini alat musik seksi yang mampu membuat pemainnya terlihat cantik,’’ kata musisi yang gemar mengonsumsi sayur dan buah-buahan untuk menjaga kecantikannya itu. (*/c4/ari)

 


Usianya tak lagi muda. Sudah lebih dari setengah abad. Namun, bila sedang memegang harpa, jari-jemari lentik plus penghayatan dan tenaganya tidak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News