Lega Tetapi Khawatir, Cerita Perjalanan ke Melbourne dari Jakarta di Tengah Pandemi
Kamis, 04 Juni 2020 – 15:37 WIB
Tiba di bandara Soekarno-Hatta, Rika dan Thomas mengaku mengatakan melihat pemandangan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
"Sepi banget, tapi serem sepinya, enggak ada siapa-siapa," kata Thomas Shears yang fasih berbahasa Indonesia kepada ABC.
Ia menjelaskan tiket pesawat tujuan Melbourne masih tersedia, meski dengan frekuensi terbang hanya sekali seminggu.
"Booking gampang, cuma mahal saja," jelasnya, "sekali jalan itu sekitar Rp 7,5 juta … bukan return [pulang pergi] karena tidak bisa".
External Link: Facebook Live Facebook
Ketika masuk ke dalam pesawat, keduanya mengatakan "rasanya luar biasa", karena biasanya ramai oleh penumpang.
"Rasanya juga lebih aman … karena pesawatnya kosong, tidak harus duduk samping orang lain," ujar Thomas.
Perbatasan Australia masih ditutup dan hanya warga Australia, penduduk tetap atau permanent resident (PR), dan anggota keluarga dekatnya yang bisa datang ke Australia.
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara