Legislator Ini Sebut Kebijakan Memangkas Cuti Bersama adalah Kebijakan Tidak Populer

Legislator Ini Sebut Kebijakan Memangkas Cuti Bersama adalah Kebijakan Tidak Populer
Kalender. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena menyebut kebijakan pemerintah yang memangkas cuti bersama sebanyak lima hari pada 2021, memang tidak populer di mata publik.

Namun, kebijakan itu perlu dilakukan demi menekan penularan COVID-19.

"Kami pahami itu kebijakan yang tidak populer, tetapi yang pasti ini adalah satu-satunya jalan untuk meminimalisir dan menekan pandemi COVID-19," ujar Melki kepada wartawan, Selasa (23/2).

Menurut Melki, kebijakan memangkas cuti untuk meminimalkan pergerakan manusia yang berpotensi terhadap peningkatan penularan COVID-19.

Dia mengatakan, liburan panjang biasanya memancing orang tidak di rumah dan memilih bepergiab. Terlebih lagi, terdapat momen perayaaan hari raya besar keagamaan.

"Tentu pemangkasan cuti Lebaran dan pembatasan orang mudik Lebaran ini yang membatasi potensi pergerakan virus orang per orang pada saat lebaran atau pada saat mudik lebaran," ungkap dia.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan perubahan cuti bersama untuk 2021. Sebelumnya cuti bersama 2021 sebanyak 7 hari. Setelah perubahan, cuti bersama 2021 menjadi dua hari.

Hal itu seperti tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Kebijakan memangkas cuti untuk meminimalkan pergerakan manusia yang berpotensi terhadap peningkatan penularan COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News