Legislator: Niat Hilirisasi Nikel Jangan Bikin Rugi Negara

Legislator: Niat Hilirisasi Nikel Jangan Bikin Rugi Negara
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah konsisten dengan kebijakan hilirisasi nikel. Foto: DPR RI

Indonesia perlu meningkatkan penerimaan negara di tengah himpitan utang untuk pembiayaan pandemi. Terobosan program hilirisasi, evaluasi HPM, dan PPh badan untuk industri smelter perlu dipertimbangkan Pemerintah secara serius.

"National interest kita yang utama. Kita bukan suporter bagi program industrialisasi China," tegasnya.

Mulyanto pun mendesak pemerintah untuk sungguh-sungguh melaksanakan program hilirisasi nikel. Sebab masyarakat butuh bukti bukan janji.

"Jangan tanggung-tanggung alias setengah hati kalau mau hilirisasi nikel. Sebab selama ini hilirisasi nikel masih sebatas industri smelter dengan produk nikel matte dan NPI (nickel pig iron), dengan nilai tambah yang rendah," ujar Mulyanto di Jakarta, Kamis (14/10).

Politikus PKS itu berharap pemerintah mengembangkan diversifikasi produk nikel, baik berupa stainless steel, baterai listrik, baja tahan karat dan lainnya.

Bukan sekedar bahan baku setengah jadi, sehingga kita dapat menikmati nilai tambah yang tinggi dari komoditas nikel tersebut.

Oleh karenanya, politisi dapil Banten III ini minta kebijakan hilirisasi setengah hati ini dikoreksi total. Sebab, tidak menguntungkan bagi negara. Kebijakan itu dinilai hanya menguntungkan pengusaha dan industri asing.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan, ke depan Indonesia tidak lagi mengekspor nikel dalam bentuk bahan mentah, namun bahan setengah jadi agar nilai jual lebih tinggi.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah konsisten dengan kebijakan hilirisasi nikel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News