Lelang Harta Karun Sepi Peminat

Lelang Harta Karun Sepi Peminat
Lelang Harta Karun Sepi Peminat
 Beratnya syarat keikutsertaan lelang juga diakui oleh ketua panitia lelang Ansori Zawawi. Menurut dia, rentang waktu antara pengumuman dan pelaksanaan lelang sangat mepet. Hanya enam hari. Dalam waktu sesingkat itu, memperoleh uang jaminan USD 16 juta dan memobilisasi orang ke Indonesia sangat sulit. Apalagi untuk menarik para peserta dari kawasan Eropa.

 Kata Ansori, pihaknya sudah mengontak beberapa rumah lelang di sejumlah negara untuk menginformasikannya. Dia juga sudah menghubungi sejumlah perwakilan pemerintah yang berminat terhadap "harta karun" sebanyak 271 ribu item itu. Tapi, belum ada peserta yang sanggup memberi porsekot. "Saya kira, lelang tahap kedua nanti akan lebih mudah," katanya berharap.

 Kini, barang-barang lelang disimpan di gudang BMKT di Jalan Pajajaran, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Barang-barang itu diletakkan dalam rak-rak dan tempat khusus sebagai display. Jenis harta karun itu antara lain dari jenis tulang (cula badak), emas (golok emas dan kepingan dari zaman dinasti Fatimmiyah), logam (semacam rangkaian tasbih logam), keramik, gelas kristal, dan porselen. "Ada 39 jenis barang," ujar Naniek Harkatiningsih, profesor riset dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

 Naniek mengatakan, tidak semua harta karun itu dilelang. Pemerintah, kata Naniek, telah mengambil 976 barang sebagai koleksi negara. Sedangkan sisanya, dijual untuk menutup biaya pengangkatan BMKT. Barang-barang itu dilelang dalam satu paket. Tidak eceran. Keuntungan dari lelang yang diklaim terbesar se-Asia itu dibagi fifty-fifty antara investor dan pemerintah. "Dananya akan kita buat untuk membiayai eksplorasi BMKT lainnya. Selama ini kita kan nggak bisa eksplorasi sendiri karena faktor biaya," imbuh Sudirman.(aga/iro)

JAKARTA - Benda muatan asal kapal tenggelam (BMKT) yang ditemukan di laut Cirebon akan dilelang hari ini di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan


Redaktur & Reporter : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News