Lenis Kogoya Minta Ormas Hargai Orang Papua

Lenis Kogoya Minta Ormas Hargai Orang Papua
Stafsus Presiden Lenis Kagoya. Foto: M Fathra Nazrul Islam

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Lenis Kogoya mengajak organisasi kemasyarakatan (Ormas) di berbagai daerah saling menahan dan jangan lagi ada perlakuan diskriminatif terhadap mahasiswa asal Papua.

Dia tidak ingin masalah yang menimpa pelajar asal Papua dan Papua Barat di Jawa Timur, merembet ke mana-mana. Lenis berharap ke depan tidak terjadi lagi ujaran kebencian dan saling menjelekkan antaranak bangsa.

"Apalagi ormas. Baik di Makassar dan Surabaya. Kita sama-sama Merah Putih. Satu bangsa yang sama. Papua juga bagian dari NKRI. Jadi jangan sampai terulang. Kepala suku belum marah. Ini baru pertama, saya tidak mau terjadi lagi kedua dan ketiga kali. Jangan bikin kacau lagi," ucap Lenis di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/8).

BACA JUGA: Lenis Kogoya Bakal Mengajak Jokowi Kunjungi Papua & Papua Barat

Lenis meminta Ormas di Jawa maupun Makassar, untuk saling mengendalikan diri. Menyampaikan aspirasi di muka umum menurutnya dilindungi undang-undang. Namun jangan mengkhianati sesama.

"Apalagi (melontarkan) nama-nama binatang, suruh pulang lah. Itu yang membuat marah orang Papua. Namun orang Papua marah dan hari ini sudah hilang. Bakar batu, selesai. Kami butuh dihargai," tegasnya.

Pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat di mana pun berada saling menjaga satu sama lain. Tidak terkecuali pelajar asal Papua dan Papua Barat yang menuntut ilmu di Jawa maupun daerah lain.

"Saya harapkan kepada masyarakat dari Aceh sampai Manado. Adik-adik saya yang lagi sekolah di situ jangan diganggu. Kami mau belajar. Apalagi kami juga jaga orang Aceh, Jakarta, banyak di Papua. Jadi anak kami harus dijaga. Saya pesan jangan ada lagi gesekan," tandasnya.(fat/jpnn)


Staf Khusus (Stafsus) Presiden Lenis Kogoya mengajak organisasi kemasyarakatan (Ormas) di berbagai daerah saling menahan dan jangan lagi ada perlakuan diskriminatif


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News