Lepas Pekerjaan di Australia, Siap Gaji Turun Dratis
Selasa, 29 Juli 2008 – 07:30 WIB
Saat dinyatakan lolos dari verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal, akhir pekan lalu, Andhika berhasil mencatatkan jumlah dukungan dari 50.731 orang. Selain berkat jerih payahnya intensif turun ke bawah, dukungan yang mengalir kepada Andhika juga berkat peran sang ayah, Sastoro, adalah ketua umum Kowarteg (Koperasi Warung Tegal) di Jakarta. Berkat jaringan warung Tegal yang luas di ibu kota inilah, antara lain, Andhika bisa mengumpulkan dukungan dari keluarga mereka yang masih berk-KTP Tegal. Begitu besarnya dukungan itu, sehingga saat proses verifikasi dukungan yang didapat melebihi batas yang ditentukan.
Baca Juga:
Andhika mengakui, kiprahnya di kampung halamannya memang belum banyak. Sebab, sejak lulus dari bangku SMP, sang ayah mengirim Andhika melanjutkan SMA di Benua Kanguru. Setelah itu, dia mengambil studi komunikasi di Deakin University, Melbourne.
Lulus dari sana, Andhika bekerja sebagai customer relations officer sebuah perusahaan swasta di Australia. Saat ditanya gajinya, dia menyebut antara Rp 100 juta hingga Rp 200 juta per bulan.
Selama 13 tahun di Australia, kata Andhika, dia tetap bisa mengikuti berita maupun perkembangan di Kabupaten Tegal. Sayangnya, banyak informasi yang dia terima yang membuat dia sedih. ”Banyak kasus korupsi. Ironisnya, para pelaku dalah para pejabat pemerintahan Kabupaten Tegal. Karenanya, dengan bekal ilmu dan pengalaman yang saya peroleh di Australia, saya ingin membangun kampung halaman,” kata putri ketiga itu.
Wanita yang mempunyai tahi lalat di bawah bibir ini siap mengangkat derajat masyarakat cilik. Tentang kans untuk menang, dia serahkan ke para pemilih. ”Tanpa dukungan masyarakat, saya tidak ada apa-apanya,” katanya.
Ditanya tentang pacar, Andhika hanya tersenyum sambil menutup mulut dengan tangannya. ''Masa sih saya harus menyebutkan dan memberikan semua rahasia pribadi. Insya Allah bila ada waktu yang tepat pasti saya akan mengenalkan semuanya,” ujar puteri ketiga itu.
Saat memutuskan pulang ke Tegal dan maju ke pilbup wanita yang suka makan sayur asem itu siap penghasilannya turun jika dia terpilih menjadi bupati Tegal. “Gaji bupati kan sekitar Rp 10 juta. Saya harus mempunyai pendirian. Saya berbesar hati keluar dari pekerjaan dan siap untuk berlaga dalam pilbup,” katanya.
Andhika Sastoro mencatat sejarah menjadi wanita pertama yang lolos menjadi calon bupati dari jalur independen di Indonesia. Siapa sosok yang siap
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor