Lestari Moerdijat: Perlu Gerakan Nasional untuk Bebas Kanker Serviks pada 2030

Lestari Moerdijat: Perlu Gerakan Nasional untuk Bebas Kanker Serviks pada 2030
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

Akibat belum teratasinya kanker serviks, ungkap Rerie, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 di Indonesia mencatat pada 2018, 1,8% dari 1000 penduduk terpapar kanker serviks.

Sementara itu Union for International Cancer Control (UICC) pada 2020 mencatat 7.000 orang di dunia meninggal akibat kanker serviks. Dan yang sangat memprihatinkan, tambahnya, kanker serviks ini menyasar perempuan usia produktif.

Padahal kanker serviks ini, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, merupakan penyakit yang bisa dicegah dan diobati. Dicegah lewat edukasi yang masif dan diobati bila dilakukan pengobatan sejak dini atau lewat vaksinasi.

Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Prof. Andrijono Sp.OG berpendapat, sebenarnya program vaksinasi kanker serviks di Indonesia sudah berjalan di sejumlah kabupaten, namun kecepatan realisasi program tersebut terbilang lambat.

“Kami butuh dukungan Komis IX DPR RI dan semua pihak untuk mempercepat realisasi vaksinasi kanker serviks di Indonesia dengan menjadikan penanggulangan kanker serviks menjadi program nasional. Karena di sejumlah negara sudah terbukti terjadi penurunan jumlah penderita kanker serviks lewat vaksinasi," ujar Andrijono.

Ketua Umum CISC, Aryanthi Baramuli Putri mengungkapkan, pencegahan kanker serviks di Indonesia terkendala budaya, sebagaian besar perempuan malu membicarakan masalah kesehatan reproduksi.

Selain itu, ujar Aryanthi, hak reproduksi perempuan seringkali terabaikan karena keluarga mengedepankan hak kultural sehingga membuka peluang pernikahan usia dini.

Masalah ini, jelas Aryanthi, menjadi salah satu kendala bagi penanganan tuntas kanker serviks di Indonesia.

Upaya yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana kita bisa mengajak para pemangku kepentingan memaksimalkan pencapaian peta jalan bebas kanker serviks di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News