Lestarikan Budaya, Pembangunan Desa Adat Jadi Prioritas

Lestarikan Budaya, Pembangunan Desa Adat Jadi Prioritas
Arief Yahya. Foto: JPNN

Kemenpar memang sudah melombakan desain arsitektur nusantara bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif yang sudah merumuskan model-model rumah adat yang khas.

Bahkan, Menpar Arief Yahya meminta revitalisasi desa wisata dan homestay agar selalu mempertimbangkan dengan desain arsitektural nusantara tersebut.

Kebetulan, lokasi yang dipilih sudah sangat pas. Desa adatnya ada di sekitaran Danau Toba yang sudah mendunia. Inilah kawasan yang sedang dipersiapkan menjadi world class tourism destination.

Danau Toba yang berada di Provinsi Sumut itu adalah danau terdalam di dunia, danau vulkanik terbesar di dunia, dan danau nomor dua terbesar setelah Victoria Lake di Afrika.

Keistimewaan lainnya, ada Pulau Samosir di tengah-tengah danau sepanjang 100 km x 30 km itu. Luas Samosir juga terbilang fanstastis. Areanya mencakup 64.000 hektar, tidak kalah dengan luasan Negara Singapura di Malaka.  

“Daya tariknya memang sudah sangat kuat. Ditambah dengan pesona desa adat, Danau Toba akan makin kuat lagi,” ujarnya.

Dan bila disambungkan dengan rencana pembangunan 100.000 homestay Kementerian Pariwisata, programnya bisa sangat nyambung. Karena desain Arsitektur rumah adat di sana sudah sangat pas untuk diimplementasikan ke dalam desa wisata.

“Ini bisa jadi bagian dari atraksi desa wisata. Nuansa budayanya ada dan hal ini belum tentu belum tentu bisa ditemukan di tempat lain,” katanya.

Spirit Indonesia Incorporated yang tak putus-putus dilontarkan Menpar Arief Yahya direspons Kementerian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News