Letkol Andi Lulianto Imbau Warga tidak Takut Menyerahkan Senjata Api kepada TNI

Letkol Andi Lulianto Imbau Warga tidak Takut Menyerahkan Senjata Api kepada TNI
Personel Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY sedang melakukan patroli patok batas di perbatasan RI-Timor Leste. (ANTARA/HO-Satgas Pamtas RI-RDTL)

jpnn.com, ATAMBUA - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste menerima tiga pucuk senjata api organik dan sejumlah senpi rakitan dari warga di kawasan perbatasan sejak Desember 2021 hingga Mei 2022. 

Adapun senjata api yang diserahkan oleh warga baru atau eks Timor Timur di wilayah perbatasan itu, yakni dua pucuk senjata jenis SKS, satu senjata jenis ruger mini, serta sejumlah senjata rakitan.

Penyerahan senjata api tersebut dilakukan oleh warga baru yang berlokasi di perbatasan secara sukarela dan tanpa paksaan. Hal ini merupakan wujud keberhasilan Satgas Pamtas merangkul warga perbatasan dan menciptakan rasa aman di wilayah tersebut.

"Kami menjalin kedekatan sampai akhirnya mereka menyerahkan (senjata api), karena mereka juga sudah sadar hukum dan tahu itu ilegal," kata Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Letkol Inf Andi Lulianto kepada ANTARA di Pos Salore, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (24/5).

Tidak hanya itu, Satgas Pamtas juga telah menerima tiga granat.

Periciannya, dua granat nanas yang telah tertanam, dan sebuah granat manggis yang masih aktif. 

Selain itu, mereka juga menerima ratusan amunisi dengan variasi besaran kaliber 9 mm serta 7,62 mm.

Andi menjelaskan senjata tersebut merupakan bekas dari konflik yang sempat melanda wilayah Timor Timur dan sekitarnya sebelum memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi Timor Leste.

Letkol Andi Lulianto mengimbau warga perbatasan tidak takut menyerahkan senjata api kepada TNI. Warga tidak akan diproses hukum, kerahasiaan identitas dijamin. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News