Letkol Arifin Ketemu Sama Pasien Covid-19 yang Mendadak Mau Bunuh Diri
Misalnya ketika beberapa jemaah mulai tidak betah selama di rumah sakit.
Beberapa dari mereka ingin keluar untuk sekadar membeli rokok.
Namun, kata dia, tindakan itu dicegah pihak rumah sakit. Pasalnya akan membahayakan warga sekitar terkait penularan Covid-19.
Selain ingin membeli rokok, beberapa jemaah tetap melaksanakan salat berjemaah secara rapat-rapat. Bahkan, beberapa jemaah saling salaman setelah melaksanakan salat.
Dari situ, Arifin kemudian mengumpulkan para jemaah klaster Gowa dan Kebon Jeruk.
Dia menjalin komunikasi dan memberi pengertian kepada para jemaah.
Menurut dia, tidak melaksanakan protokol kesehatan sama saja bunuh diri yang mana tindakan itu tidak disukai Allah SWT dan berpotensi mendapatkan hukuman di akhirat kelak.
"Kalau tidak melaksanakan protokol kesehatan, berarti mereka bunuh diri. Semua kalau meninggal pasti masuk neraka, saya sampaikan seperti itu, karena tidak ada ikhtiar," ujar dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair).
Letkol Arifin menceritakan pengalamannya menangani pasien positif Covid-19 di Wisma Atlet.
- Presiden Terpilih Ditetapkan, Masyarakat Diajak Makin Bahagia Gunakan Teknologi Digital
- Jangan Keasyikan Mengklik, Waspadai Tautan Mencurigakan
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Pahami Risiko Paylater, Layanan Pembayaran dari Marketplace
- Kak Seto Dukung KPAI Serukan Blokir Gim Daring yang Membahayakan Anak-Anak
- DPRD Minta Wisma Atlet Difungsikan untuk Tampung Warga Kampung Bayam