Lewat Bali Buka Jalan Fashion Week di Indonesia

Lewat Bali Buka Jalan Fashion Week di Indonesia
INGAT KAMPUNG HALAMAN: Mardiana Ika (kanan) dalam sebuah pergelaran fashion karyanya. Di Hongkong, dia termasuk desainer papan atas. Foto: Mardiana Ika for Jawa Pos

’’Waktu itu belum ada fashion week di Indonesia, yang bisa menjadi payung bagi para perancang maupun label tanah air. Negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Filipina, India, bahkan Australia juga belum punya. Saya pikir ini akan jadi terobosan baru,’’ papar Ika dalam wawancara via sambungan internasional kemarin (8/11). Selama ini, dia memang tinggal di Hongkong. Hanya sesekali pulang ke tanah air.

Dari gagasan itu, dua tahun kemudian, lahirlah Bali Fashion Week (BFW). Bali dipilih Ika karena sudah sangat dikenal masyarakat internasional. Bali juga memberikan banyak inspirasi bagi karir Ika.

’’Saya harus bolak-balik Hongkong-Bali untuk menyiapkan ini dan itu. Juga ke Paris ikut konferensi internasional. Saya kirimkan postcard kepada para buyer relasi di berbagai negara. Event pertama harus jadi besar dan dipublikasikan secara internasional,’’ tuturnya.

Kekuatan Ika, dia mampu merangkul media internasional. Dia mengundang fotografer-fotografer fashion dari berbagai negara, mulai Jepang, Italia, Jerman, dan Inggris, untuk meliput pekan mode pertama di Indonesia itu.

Hasilnya, event perdana tersebut mendapat perhatian serta apresiasi dari dunia. Indonesia dinilai sanggup menyelenggarakan fashion week dan memiliki kualitas fashion yang mampu bersaing di level internasional.

Dari BFW yang kemudian diadakan setiap tahun itulah, empat tahun kemudian, mulai bermunculan ajang serupa di kota-kota besar lain. Sebut saja Jakarta Fashion and Food Festival atau yang biasa disebut JF3 pada 2004, Jogja Fashion Week, kemudian Jakarta Fashion Week mulai 2008, dan Indonesia Fashion Week sejak 2011.

Berlangsung tahunan hingga 2008, BFW tidak lagi diadakan sejak 2009 karena pada penyelenggaraan terakhir Ika mengalami musibah. Dia ditipu hingga Rp 3 miliar oleh oknum sponsor. Dengan berat hati, Ika terpaksa menghentikan penyelenggaraan BFW.

’’Ketika itu event pekan mode lainnya mulai bergelora. Saya turut berbangga melihat perkembangan tersebut. Teman-teman perancang Indonesia sudah bergerak. Tugas saya untuk membuka jalan sudah tercapai,’’ ungkap perempuan yang berulang tahun setiap 22 Januari itu.

MERINTIS karir sebagai desainer di Hongkong sejak 1983, Mardiana Ika tidak pernah melupakan tanah airnya. Dia merupakan founder Bali Fashion Week

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News