Desainer Oscar Lawalata, 16 Tahun Angkat Budaya Indonesia dalam Karya

Setiap Show Butuh Enam Bulan untuk Riset

Desainer Oscar Lawalata, 16 Tahun Angkat Budaya Indonesia dalam Karya
MASTERPIECE: Oscar Lawalata (dua dari kanan) dan Mada van Gaans (dua dari kiri) di JFW 2015. Oscar membawakan busana bertajuk The Ceremony of Java. (Raka Denny/Jawa Pos)

jpnn.com - Oscar Lawalata sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia mode Indonesia. Dedikasinya terhadap kain tradisional tanah air serta lima lin yang dia kembangkan menjadi bukti.

_________________________

NORA SAMPURNA, Jakarta

 

GEMULAI gerak para model yang melangkah pelan saat memperagakan busana rancangan Oscar Lawalata menghasilkan tontonan memukau di panggung runway Jakarta Fashion Week (JFW) 2015, Senayan City, Selasa (4/11). Diiringi alunan musik bernuansa Jawa, show malam itu seakan memiliki kekuatan magis yang membuat penonton lebur di dalamnya. Peragaan busana bertajuk The Ceremony of Java tersebut menampilkan keindahan tradisi dalam sentuhan modern.

Gaun one shoulderhalterneckjumpsuit, hingga atasan menyerupai baju dodot berlapis outer, dalam warna hitam, biru, hijau, beraksen garis emas, dalam bahan-bahan lembut melayang begitu memanjakan mata. Garis rancangan klasik, simpel namun tetap modern dan sophisticated, menunjukkan ciri khas Oscar.

Total, 48 look ditampilkan dalam show tersebut. Diambil dari dua lini milik Oscar, Lock Chan yang mengangkat batik serta Mongoloid yang dominan hitam dengan tekstur modern. Oscar berkolaborasi dengan Mada van Gaans, desainer aksesori asal Belanda yang pernah tiga tahun tinggal di Jogjakarta.

Aksesori karya Mada yang kental akan budaya Jawa berpadu apik dengan busana-busana rancangan Oscar. Kolaborasi itu disebut Oscar sebagai bentuk perayaan budaya antara dua manusia dalam wujud fashion.

Oscar Lawalata sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia mode Indonesia. Dedikasinya terhadap kain tradisional tanah air serta lima lin yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News