Desainer Oscar Lawalata, 16 Tahun Angkat Budaya Indonesia dalam Karya

Setiap Show Butuh Enam Bulan untuk Riset

Desainer Oscar Lawalata, 16 Tahun Angkat Budaya Indonesia dalam Karya
MASTERPIECE: Oscar Lawalata (dua dari kanan) dan Mada van Gaans (dua dari kiri) di JFW 2015. Oscar membawakan busana bertajuk The Ceremony of Java. (Raka Denny/Jawa Pos)

Ditemui setelah show di backstage JFW, desainer kelahiran Pekanbaru, 1 September 1977, tersebut menceritakan proses kreatif di balik show malam itu. ’’Saya terinspirasi tarian Jawa bedaya. Semua atribut dan gerak tubuh penarinya begitu filosofis dan mystical. Keindahan itulah yang saya tuangkan dalam rancangan kali ini,’’ kata Oscar.

Untuk menyiapkan show kali ini, putra artis senior Reggy Lawalata tersebut memerlukan waktu enam bulan. Hari-harinya dihabiskan di workshop, menggali inspirasi, lalu menuangkannya dalam desain busana.

’’Selesai satu show, ide-ide lainnya sudah penuh di kepala. Hari-hari saya selalu memikirkan ide desain,’’ ucap Oscar yang berpartisipasi di JFW sejak kali pertama diadakan pada 2008.

Sepekan sebelumnya, pemilik nama lengkap Oscar Septianus Lawalata itu juga menggelar show di event Bazaar Fashion Week. Bisa dibayangkan betapa sibuknya Oscar menyiapkan dua show besar dalam waktu yang berdekatan seperti itu.

Oscar dikenal sebagai desainer yang concern mengeksplorasi tradisi Indonesia. Sosok lembut yang selalu tampil dengan rambut panjang sebahu itu memiliki lima lini fashion. Selain Lock Chan dan Mongoloid, ada The Bodo yang mengangkat tenun sutra Indonesia. Lalu, Ikat yang menonjolkan ikat Nusa Tenggara Timur serta Katunkatunku yang mengeksplorasi look Indonesia dari bahan katun.

Mengenai kain ikat NTT, Oscar punya cerita panjang. Dia sudah berkarya dengan kain ikat NTT sejak satu dekade silam, tepatnya mulai 2004. Oscar begitu terpesona pada keindahan kain tradisional dari Indonesia Timur tersebut. Karena itu, dia mempelajari langsung teknik membuatnya. Tidak terhitung berapa kali Oscar berkunjung ke NTT untuk mempelajari kain ikat.

’’Sampai saat ini, saya masih sering ke sana. Dalam setahun bisa sampai lima kali. Bagaimana kita pergi melihat budaya, itu akan memberikan banyak kedalaman inspirasi ke dalam karya yang kita buat,’’ ujarnya.

Oscar kerap membawa rancangan desainnya yang mengusung kain tradisional Indonesia ketika menggelar show di luar negeri. ’’Apa yang saya buat bukan sekadar busana, melainkan karya seni. Saya selalu berusaha menampilkan kekayaan budaya dalam rancangan saya seperti baju bodo, batik, ikat NTT, dan banyak lainnya,’’ ungkapnya.

Oscar Lawalata sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia mode Indonesia. Dedikasinya terhadap kain tradisional tanah air serta lima lin yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News