M. Adlan Ciptakan Pedia, Aplikasi Kalkulator Kesehatan Multiguna

Berawal dari Rasa Prihatin Melihat Orang Salah Diet

M. Adlan Ciptakan Pedia, Aplikasi Kalkulator Kesehatan Multiguna
Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

jpnn.com - Di tengah serbuan aplikasi impor, segelintir anak bangsa tidak sekadar menjadi pengguna. Tetapi, mereka menjadi pencipta aplikasi yang mampu menyedot perhatian dunia. Salah satunya aplikasi kalkulator kesehatan yang diciptakan Muhammad Adlan Arvyanda Ramly.

Laporan Hilmi Setiawan, Jakarta

USIL dan selalu ingin tahu. Begitulah gambaran singkat kepribadian Muhammad Adlan Arvyanda Ramly. Tetapi, dari situlah remaja kelahiran Jakarta, 27 Agustus 1996, itu mengasah diri menjadi seorang inovator andal.

Sudah ada tiga karya inovasi yang diciptakan Adlan. Yang paling baru adalah aplikasi kalkulator kesehatan yang bisa diunduh di Google Play bagi pengguna gadget berbasis android. Sesuai dengan fungsinya, aplikasi itu dia beri nama Pedia, Body Weight Calculator Shoes and Android Health Coach.

Adlan mengakui bahwa sebenarnya di jagat teknologi informasi dan komunikasi saat ini sudah banyak aplikasi kalkulator kesehatan. Nah, karya inovasi Adlan berusaha menciptakan aplikasi baru yang lebih fungsional dan akurat dalam pengukuran.

”Aplikasi bikinan saya saya jamin lebih valid akurasinya. Fungsinya juga banyak,” ungkap siswa kelas XII SMA Al Izhar Pondok Labu, Jakarta, itu saat ditemui di rumahnya, kawasan Pangkalan Jati, Jakarta, Minggu lalu (2/11).

Dia lantas menjelaskan sederet kegunaan aplikasi yang diciptakannya sejak Februari lalu tersebut. Aplikasi itu, antara lain, bisa menunjukkan berat badan, informasi kesehatan, dan analisis body mass index (BMI). Ia juga bisa menganalisis lemak tubuh, berat badan tanpa lemak, kebutuhan konsumsi kalori, dan tingkat metabolisme basal. Fungsi lain adalah menunjukkan grafik berat badan secara berkala dan merencanakan konsultasi dengan dokter melalui SMS, telepon, maupun e-mail.

Sebelumnya, Mei silam, aplikasi karya Adlan meraih medali emas dalam kontes International Invention, Innovation, and Technology Exhibition (ITEX) di Malaysia. Penghargaan serupa dia dapat dari kontes Korean Invention Promotion Association (KIPA) di Korea Selatan, juga pada Mei. Di Korea Selatan Adlan juga memperoleh special award di ajang Korea University Invention Association.

Di tengah serbuan aplikasi impor, segelintir anak bangsa tidak sekadar menjadi pengguna. Tetapi, mereka menjadi pencipta aplikasi yang mampu menyedot

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News