M. Adlan Ciptakan Pedia, Aplikasi Kalkulator Kesehatan Multiguna

Berawal dari Rasa Prihatin Melihat Orang Salah Diet

M. Adlan Ciptakan Pedia, Aplikasi Kalkulator Kesehatan Multiguna
Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Selain itu, Adlan merebut medali perak di ajang Euro Invent di Rumania pada Juni. Sedangkan medali emas dia raih dalam olimpiade internasional bertajuk International Young Invention Award (IYIA) di Jakarta Juni lalu. Dalam olimpiade di Jakarta tersebut, Adlan bersaing dengan kontestan dari Polandia, Malaysia, Korea Selatan, Rumania, Thailand, Kanada, dan Kirgistan.

Namun, di antara semua kontes itu, Adlan paling berkesan saat mengikuti kontes terakhir di AS. Sebab, dalam lomba tersebut, sang inovator harus tampil untuk mempresentasikan di depan juri. ”Untuk kontes-kontes lain seperti di Malaysia, Eropa, dan Korea Selatan itu basisnya penilaian makalah inovasi,” ujarnya.

Adlan lalu menceritakan kiprahnya hingga berhasil menciptakan Pedia yang mendapatkan penghargaan dalam berbagai kontes tersebut. Semua bermula ketika awal tahun lalu dia ditunjuk sebagai pengurus OSIS di bidang penelitian dan teknologi. Ketika itu dia diberi tugas menggarap semacam kontes teknologi tingkat sekolah. Nah, dalam kegiatan tersebut, panitia menghadirkan Presiden Association of Young Innovator and Scientist Indonesia (AYISI) Andi Dwi Putra. Dari situlah Andi mencium bakat terpendam dari sosok Adlan yang kemudian didorongnya untuk menciptakan karya teknologi inovasi agar bisa diikutkan dalam olimpiade-olimpiade internasional yang masuk jaringan AYISI.

Gayung bersambut, Adlan langsung bergerak. Di sela-sela kesibukannya sekolah, dia menggarap proyek Pedia itu. Kebanyakan pada malam hari, mulai pukul 22.00 hingga 01.00.

’’Setiap malam dia lembur menggarap karyanya itu. Kamarnya sampai penuh dengan peralatan-peralatan yang diperlukan. Saya sebenarnya kasihan karena istirahatnya jadi berkurang,’’ kata Farida, ibunda Adlan.

Farida terkadang merasa heran dengan aktivitas anaknya yang tidak seperti kebanyakan anak-anak muda sekarang. Ketika teman-temannya asyik bermain ramai-ramai, Adlan tenggelam dalam kesibukan penelitian dan membuat karya inovasi.

’’Tapi, kami senang saja, wong kegiatannya sangat positif,’’ ujar Farida.

Adlan mengaku, aplikasi Pedia itu terinspirasi dari rasa prihatin melihat banyak orang terpaksa menjalani program diet. Nah, alat tersebut diciptakan untuk mempermudah orang mengetahui kondisi tubuhnya, apakah harus melakukan diet atau tidak.

Di tengah serbuan aplikasi impor, segelintir anak bangsa tidak sekadar menjadi pengguna. Tetapi, mereka menjadi pencipta aplikasi yang mampu menyedot

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News