Lewat Belnail Mart, UMKM Putuskan Ketergantungan Freeport

Lewat Belnail Mart, UMKM Putuskan Ketergantungan Freeport
Belnail Mart, usaha retail yang merupakan program pembinaan di Departemen Pengembangan Ekonomi Masyarakat Freeport Indonesia. Foto Istimewa for jpnn.

"Karena kami tahu ke depan Freeport tidak akan selamanya ada. Sumber daya alam terbatas dan suatu saat akan habis. Tetapi kemandirian ekonomi melalui usaha ini tentu tidak akan habis," kata Bewahan.

Menurutnya, kemitraan antar semua stakeholder menjadi kunci utama dalam berkolaborasi untuk melaksanakan program pembinaan masyarakat, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada keberadaan perusahaan di masa mendatang.

"Kerja sama dengan perbankan melalui BRI, instansi pemerintah melalui Dinas Koperasi dan Ekonomi Kreatif sangat penting dan harus ditingkatkan," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan Ekonomi Kreatif Mimika, Cherly Lumenta mengapresiasi Freeport yang memiliki komitmen luar biasa bagi percepatan pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan di Mimika.

Cherly mengakui, Pemkab Mimika selama ini terlalu ekslusif dalam melaksanakan program pembangunan di masyarakat. Di mana pemerintah dan Freeport masing-masing berjalan sendiri tanpa kolaborasi.

Dengan menyadari bahwa kemitraan ini sangat penting, maka Dinas Koperasi dan Ekonomi Kreatif Mimika kini sudah mengagendakan sebuah kerjasama (MoU) dengan Freeport ke depan dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Ke depan, 2018 kemitraan kami akan terwujud. Kami akan membuat MoU dengan PT Freeport. Nanti Freeport bagian apa, pemerintah bagaimana, dan tentu dengan mitra lain yaitu BRI mendukung penguatan modal," ujarnya

Menurutnya, tanpa menjalin kemitraan, pemerintah daerah tentu cukup berat membangun masyarakat. Perlu ada mitra dan terobosan baru kemudian berkolaborasi dalam mengentaskan kemiskinan di Mimika.

Belnail Mart, kini tampak lebih modern dengan sistem minimarket dan dilengkapi Pertamini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News