Lewat Cara ini BTN Pacu Pembiayaan Perumahan di Sektor NonFormal

Lewat Cara ini BTN Pacu Pembiayaan Perumahan di Sektor NonFormal
Presiden Jokowi saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan perumahan untuk pemangkas rambut di Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1). Foto dok BTN

jpnn.com, GARUT - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus memacu pembiayaan perumahan di sektor nonformal dengan memfasilitasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi bagi sekitar 4.000 anggota Perhimpunan Persaudaraan Pencukur Rambut Garut (PPRG).

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, langkah ini merupakan salah satu upaya perseroan dalam memperluas akses KPR subsidi untuk para pekerja nonformal sebagai bentuk komitmen mensukseskan Program Sejuta Rumah.

"Pekerja nonformal yang menjadi sasaran kali ini adalah para pekerja di sektor jasa, yaitu pencukur rambut yang tergabung dalam Perhimpunan Persaudaraan Pencukur Rambut Garut," kata Maryono di dela Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perumahan PPRG di Garut, Jawa Barat, Sabtu  (19/01)

BTN sebelumnya juga memfasilitasi Asosiasi Pedagang Mie Bakso (APMISO), pengemudi taksi yang bekerja di bawah naungan PT Blue bird Tbk (BIRD), membantu program pembangunan rumah swadaya bagi guru honorer dengan program ABCG (Akademisi, Business,Community and Government) serta mitra Gojek dan Grab mendapatkan KPR BTN Mikro. 

Maryono menjelaskan dengan rata-rata penghasilan kurang lebih Rp4 juta perbulan, para pencukur rambut tersebut berpeluang mendapatkan pembiayaan perumahan, khususnya KPR Subsidi. 

“Kami melihat komitmen yang kuat dari para anggota PPRG untuk memiliki tempat tinggal, mengembangkan bisnis, hingga ingin membangun museum dan membuat wahana wisata di sekitar Garut. Jadi Bank BTN  optimistis kemampuan ekonomi para pencukur rambut Garut pada umumnya dapat berkembang pesat sehingga dibutuhkan layanan jasa perbankan yang mumpuni,” paparnya. 

Perumahan PPRG yang dibangun untuk anggota PPRG terletak di tanah seluas 50 ribu meter persegi di desa Sukamukti, kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Untuk tahap pertama akan didirikan sekitar 150 unit rumah tipe 30/60 dengan harga jual sekitar Rp130 juta.  

Ini merupakan salah satu upaya perseroan dalam memperluas akses KPR subsidi untuk para pekerja nonformal sebagai bentuk komitmen mensukseskan Program Sejuta Rumah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News