Lewat Penyadapan, Asing akan Jatuhkan Kretek Nasional
jpnn.com - JAKARTA -- Tidak hanya percakapan presiden dan istana negara yang disadap intel asing. Soal rokok kretek pun, Amerika Serikat juga menyadap.
Bocornya data penyadapan National Security Agency (NSA) alias Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) atas Biro Hukum Mayern Brown mengungkapkan hal itu.
Seperti diketahui, Mayer Brown adalah penasehat hukum RI di World Trade Organization (WTO) dalam sengketa ekspor rokok kretek ke Amerika Serikat.
Dengan mengetahui strategi Mayern Brown, maka tim legal Amerika bisa menyusun strategi agar menang melawan Indonesia dalam di sidang di WTO. Jika menang, AS bisa leluasa menjalankan undang-undang antirokok kretek di negerinya.
"Disodori data penyadapan dari Australia akhirnya Amerika menerima, ini strategi untuk menang, " ungkap Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI), dalam keterangan persnya, Kamis (20/2).
Padahal, WTO melalui Dispute Settlement Understanding (DSU) pada 2012 telah memenangkan gugatan Indonesia terhadap larangan perdagangan rokok kretek di AS.
Namun AS tetap membandel dengan tidak mencabut regulasi tersebut. Indonesiapun menggugat lagi AS pada Agustus 2013 lalu, dan menang lagi. (esy/jpnn)
JAKARTA -- Tidak hanya percakapan presiden dan istana negara yang disadap intel asing. Soal rokok kretek pun, Amerika Serikat juga menyadap. Bocornya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan