Lewat Program Sekolah Lapang, Hasil Panen Petani Kacang Tanah di NTB Meningkat

Lewat Program Sekolah Lapang, Hasil Panen Petani Kacang Tanah di NTB Meningkat
Petani kacang tanah di NTB menikmati hasil panen. Foto: Humas Kementan

Dia mengaku program SL DI yang notabene bagian dari IPDMIP, sangat bermanfaat bagi para petani. IPDMIP membuat kualitas dan kompetensi mereka menjadi meningkat dari sebelumnya.

"Skill para petani ter-upgrade. Saya pikir ini langkah yang amat bagus dari Kementerian Pertanian dan jajarannya. Ketika SDM petani meningkat, tentu akan berkorelasi dengan meningkatnya kesejahteraan mereka. Panen kedepan tentu makin optimal dan meningkat," jelas Haris.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan IPDMIP harus berperan dalam mendorong transformasi sistem pertanian tradisional menjadi modern. Transformasi ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM pertanian.

“IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” katanya.

Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak.

Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata Syahrul Yasin Limpo.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengingatkan IPDMIP harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak output dan outcome signifikan di lahan-lahan pertanian beririgasi.

Petani kacang tanah di NTB menikmati hasil panen lewat program sekolah lapang yang digagas Kementan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News