Lewat Riset Terapan Vokasi, BUMDes Bakal Makin Maju
Menurutnya, Indonesia harus berani menunjukkan kebaruannya, benar-benar berpijak di kaki sendiri karena apa yang dilakukan di negara lain belum tentu cocok dengan di Indonesia.
“Model bisnis BUMDes harus berbeda dengan kebanyakan UMKM,” ujarnya.
Dia mengatakan produk unggulan BUMDes harus terbatas, supaya tercipta ikon-ikon khas Indonesia, suatu kebaruan dan harus berkelanjutan.
“Kalau BUMDes ikut-ikutan melakukan semua, akhirnya nothing,” ujarnya.
Karena itu, dia melihat riset yang sangat dekat dengan vokasi, tentu akan menghasilkan program yang tepat. Namun riset terapan perlu memperhatikan keunikan masing-masing BUMDes.
“BUMDes mewadahi dan membuat bagaimana ekosistem di desa subur untuk UMKM berkembang dan bukannya head to head dengan UMKM,” katanya.
Eko menegaskan bahwa pendidikan dan riset terapan vokasi yang akan membantu masyarakat desa harus menyesuaikan karakter desa, yang 60 persen masyarakatnya lulusan SD dan SMP dan dilakukan secara bertahap.
Dia melihat banyaknya desa di Indonesia, maka perlu mengubah system role model menjadi gerakan secara bersamaan desa.
Pendidikan vokasi sangat berpotensi untuk memajukan perekonomian masyarakat desa, khususnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
- Ketua DPD RI Dukung Gagasan Luhut Dorong Prabowo Perkuat Riset
- Luhut Beri Saran untuk Prabowo: Beli Kapal Riset dengan Peralatan Canggih
- Ma'ruf Amin Puji ISSF, Dinilai Sejalan dengan Pemerintah untuk Memajukan Desa
- BRI Gelar Kembali Gelar Desa BRILiaN 2024, Catat Waktunya
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Menaker Ida Fauziyah Ungkap Tujuan Transformasi Balai Latihan Kerja