Libatkan Pemda Dalam Penempatan Dokter
Senin, 13 Februari 2012 – 23:03 WIB
JAKARTA--Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Djoko Santoso mengungkapkan, distribusi tenaga medis di Indonesia bisa dikatakan sangat buruk, sebagaimana distribusi guru. Hal ini dibuktikan masih banyaknya para dokter atau tenaga medis lainnya yang menumpuk di kota. Sementara di daerah jumlahnya sangat minim.
"Meskipun banyaknya Rumah Sakit Pendidikan (RSP) universitas yang memiliki fakultas kedokteran, distribusi tenaga medis masih berantakan, sangat buruk. Sama halnya seperti distribusi guru. Masih numpuk di kota," ungkap Djoko kepada JPNN di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Senin (13/2).
Menurutnya, dengan kondisi tersebut, maka pengelolaan distribusi dokter ataupun tenaga medis lainnya yang diatur oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), harus melibatkanpemerintah daerah. Diharapkan, masing-masing pemda akan berusaha untuk "mengikat" para dokter dan tenaga medis lainnya, agar betah dinas di daerah tersebut.
"Alasannya sama seperti guru. Banyak dosen atau mahasiswa lulusan fakultas kedokteran tidak mau ditempatkan di daerah. Mereka kerap kali beralasan minimnya fasilitas, gaji dan lain sebagainya. Maka itu, pemdanya sekarang yang mengikat mereka," tukasnya.
JAKARTA--Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Djoko Santoso mengungkapkan, distribusi tenaga medis di Indonesia
BERITA TERKAIT
- Komitmen Atas Keterbukaan Informasi, Pertamina Raih 7 Penghargaan SPS Awards 2024
- TNI AL dan Basarnas Bersinergi Menggelar Pembekalan Latihan SAR di Laut
- PPPK Orang-orang Terpilih, tetapi Kontrak Kerja Dievaluasi Berkala
- Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT
- 5 Berita Terpopuler: Solusi untuk Honorer yang Tak Masuk Database BKN, Ada Rekrutmen Khusus PPPK? Semoga
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor