Libatkan Siswa ABK, Festival Pamalayu Terbuka untuk Semua Potensi Bakat

Libatkan Siswa ABK, Festival Pamalayu Terbuka untuk Semua Potensi Bakat
Yahya Jhonasn, anak berkebutuhan khusus (ABK) menunjukkan bakat melukisnya dalam Festival Pamalayu bagian dari Kenduri Swarnabhumi. Foto: Dokumentasi Kemendikbudristek

Bukan itu saja, Yahya pun selama perantauan sudah menjalani hidup mandiri selama 11 tahun lamanya dan tinggal di Rusunawa Pulau Punjung.

Yahya ingin menunjukkan kepada masyarakat, terutama sesama ABK sepertinya, bahwa keterbatasan fisik bukanlah hambatan untuk memiliki keterampiilan diri.

Justru Yahya makin piawai dalam bakat melukis selama bersekolah di SLB Negeri 1 Pulau Punjung di bawah bimbingan Eri Cahyabudi, seorang Sarjana Pendidikan Seni Rupa.

Yahya dan rekannya sesama siswa ABK lainnya membuat tertegun kalangan masyarakat yang menghadiri Festival Pamalayu. Karya lukisan Candi Borobudur dan pemandangan alam dihasilkan Yahya dari kelincahan tangannya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Dharmasraya Adlisman mengatakan ajang Festival Pamalayu dilaksanakan memang melibatkan seluruh kalangan masyarakat tanpa terkecuali, mengoptimalkan potensi dan keunggulan yang ada.

“Salah satunya seperti ikut sertanya siswa ABK yang menunjukkan keterampilan, bakatnya, dalam melukis cagar budaya secara bagus yang tidak semua orang dapat melakukannya. Ini menjadi motivasi bahwa keterbatasan itu bukan hambatan, justru dapat dioptimalkan,” ucap Adiisiman, Minggu (21/8).

Dengan andilnya siswa ABK seperti Yahya, menurut Adiisman, Festival Pamalayu mampu mengombinasi potensi seluruh masyarakat untuk terlibat dalam pemajuan kebudayaan, khususnya di Kabupaten Dharmasraya.

Pelibatan masyarakat berkebutuhan khusus akan menjadi motivasi kepada lainnya agar dapat mengembangkan bakat dirinya lagi lebih baik.

Festival Pamalayu bagian dari Kenduri Swarnabhumi melibatkan beberapa anak berkebutuhan khusus (ABK) menampilkan bakat dirinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News