Lihat nih, Anak-anak SD Menantang Maut demi Ilmu

Lihat nih, Anak-anak SD Menantang Maut demi Ilmu
Siswa SD Inpres Desa Hulo Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, menyeberangi sungai dengan tali. Jembatan penghubung menuju sekolah hancur sejak dua tahun lalu. Foto: Rakyat Sulsel/JPNN

’’Kalau pulang, bisa dicuci lagi. Berangkatnya enggak boleh basah,’’ kata Umar.

Saat Jawa Pos mencoba menyeberangi sungai, banyak batu yang mudah membuat kaki terluka. Selain itu, ada beberapa titik yang cenderung lebih dalam. Ketika anak-anak itu menyeberang, semuanya kompak melepas sepatu. Sebab, alas kaki lebih lama kering daripada seragam sekolah.

Umar menambahkan, warga bukannya tidak berusaha memperbaiki. Sudah berkali-kali warga patungan untuk membuat jembatan baru. Terakhir, setiap kepala keluarga ditarik Rp 50 ribu. Lantaran yang terkumpul tidak sampai belasan juta rupiah, uang tersebut hanya bisa membangun jembatan seadanya.

’’Tiap musim hujan, airnya naik. Jembatan jadi rusak lagi,’’ terangnya.

Bagaimana kalau memutar? Umar menyebut sangat jauh. Jalan makadam membuat sepeda motornya tidak bisa bergerak lincah. Buruknya jalan membuat perjalanan ke sekolah bisa ditempuh sampai 1,5 jam.

Sama dengan Novi, dia berharap jembatan segera dibangun. Sebab, semangat anak-anak di kampungnya begitu tinggi. Novi, misalnya, suka menangis kalau tidak diizinkan sekolah saat air pasang. ’’Dia punya cita-cita jadi Polwan. Kasihan kalau terus seperti ini untuk belajar,’’ jelasnya.

Warga lainnya, Saka, 55, menyatakan sudah mengajukan permintaan kepada pemerintah daerah untuk perbaikan. Mereka semakin khawatir karena selalu ada cerita anak yang hampir jatuh. Supaya tidak ada yang benar-benar jatuh, jembatan harus diperbaiki. Dia yakin, kalau mau turun tangan, pemda pasti bisa membuat jembatan yang lebih layak.

’’Biasanya, anak perempuan yang hampir jatuh. Apalagi kalau kawatnya goyang-goyang kencang,’’ ungkapnya. Jembatan yang lebih kuat juga tidak perlu membuat anak-anak untuk pasang dan buka sepatu berkali-kali. Sebagian besar siswa harus melepas sepatu saat menyeberangi sungai.

YANG dialami siswa di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, ini sungguh membuat miris. Mereka menantang maut agar bisa belajar dengan baik. ------------------

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News