Lihat Nih, Fasilitas Panahan Membahayakan Atlet

Lihat Nih, Fasilitas Panahan Membahayakan Atlet
Tampak fasilitas cabor panahan sangat memprihatinkan saat atlet panahan sedang berlatih dengan serius. Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Prestasi yang ditorehkan siswa SKO Ragunan ternyata tak berbanding lurus dengan fasilitas yang mereka dapatkan. Kondisi tersebut terlihat di salah satu venue latihan atlet cabor panahan SKO Ragunan di kompleks GOR Ragunan.

Sebagian genting dan atap bangunan tempat rehat sejenak atlet di SKO Ragunan tampak roboh. Meski atlet tidak menggunakan secara permanen, namun bangunan ini sejatinya penting karena biasa dipakai sebagai gudang atau tempat penyimpanan alat-alat latihan panahan. Mulai dari sasaran atau bantalan target sampai busur dan anak panah.

“Kami takut, kalau apes, roboh keseluruhan saat anak-anak sedang mengambil perlengkapan latihan dari bangunan tersebut, karena di bagian tengah bagunan juga sudah mau roboh. Itu kuda-kudanya, yang ada balok besar sudah putus. Sekarang cuma ditopang oleh kayu yang dibuat nyanggah sementara,” ucap salah satu sumber di Ragunan yang meminta namanya tak disebut.

Kondisi fasilitas latihan ini jelas sangat berpengaruh dan berbahaya bagi atlet panahan. Sebab, setiap hari mereka melintas di sana, beraktivitas latihan di sana tapi harus berpacu dengan kondisi gedung untuk keselamatan dirinya.

Sumber tersebut bukan hanya mengkhawatirkan atlet. Karena tak adanya tempat penyimpanan, otomatis alat-alat latihan masih berada di sana. Apabila roboh, bukan tidak mungkin fasilitas latihan juga akan terkena imbasnya. Bisa rusak karena kejatuhan genting dan atap.

“Kejadian ini pihak pengelola PPOP DKI, karena kan ini fasilitas milik DKI. Sebenarnya sudah mengetahui, bahkan foto-foto kondisi bangunan yang roboh juga sudah dikirimkan. Tapi belum tahu kapan renovasi dilakukan," terangnya.

SKO Ragunan sendiri sudah melahirkan banyak atlet panahan nasional. Salah satunya adalah peraih medali pertama di Olimpiade Seoul 1988 dari tim putri, Titik Kusumawardani.

Selain Titik, regenerasi terjadi dan berturut-turut lahir panahan seperti Hendra Purnama, M Hanif Wijaya, Mesra Yuni, Pamela juniarti dan lainnya.

Prestasi yang ditorehkan siswa SKO Ragunan ternyata tak berbanding lurus dengan fasilitas yang mereka dapatkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News