Lihat nih, Modus Baru Penyelundupan, Burung Eksotis di Botol Air Mineral
Sementara itu, Mulyono mengaku mendapatkan dua burung itu dari seorang temannya di Ambon. Dia mengklaim akan memelihara sendiri burung tersebut. ”Saya disuruh merawat. Katanya burung ini bodoh,” ujarnya. Mulyono juga mengaku tidak tahu bahwa burung tersebut termasuk satwa yang dilindungi.
Mulyono mengatakan, dirinya bekerja sebagai tukang di Ambon. Dia naik kapal Tidar yang berangkat dari Papua dan transit di Ambon, Makassar, Surabaya, dan berakhir di Jakarta. Saat ditanya tentang 21 burung kakaktua yang tak bertuan, bapak dua anak itu mengaku tidak tahu. ”Saya cuma bawa dua,” jelasnya.
Tersangka dijerat dengan pasal berlapis. Yaitu, pasal 21 ayat 2 huruf a jo pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Pelaku juga dijerat dengan pasal 42 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Ancaman hukumannya maksimal lima tahun penjara. (eko/c7/ayi)
SURABAYA - Polres Pelabuhan Tanjung Perak Minggu (4/5) berhasil mengungkap modus baru penyelundupan hewan eksostis. Mereka menyita 21 kakaktua jambul
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumbar Bertambah Menjadi 50 Orang
- Kunci Mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan Penguasaan Teknologi Digital
- Tinjau Progres Pembangunan BIH, Erick Thohir: Indonesia Siap Bersaing
- Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian dan Lembaga, Politikus Nasdem Merespons
- Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 200 Juta Untuk Korban Banjir Bandang & Longsor di Sulsel
- Usut Kasus Timah, Kejagung Bakal Periksa Sandra Dewi Hari Ini