Lika-Liku Bisnis Makanan Indonesia di Australia

Lika-Liku Bisnis Makanan Indonesia di Australia
Lika-Liku Bisnis Makanan Indonesia di Australia

Bisa menghasilkan ribuan dolar per minggu

Salah satu penjual makanan asal Melbourne, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengaku telah menjual produk makanannya lewat Facebook selama beberapa tahun.

"Saya biasanya membuka PO [pre-order] sekali atau dua kali dalam seminggu, waktu saya di Sydney kadang tiga kali seminggu," ujarnya.

Biasanya, ia mengaku menjual 130 porsi makanan untuk satu kali PO, dengan harga sekitar $8 hingga $12 dolar per porsi, atau kurang lebih Rp 80.000 - Rp 120.000.

"Seringnya saya memasak sendiri untuk membuat 100 porsi. tapi waktu saya tinggal di Sydney, kadang saya minta tolong dua atau tiga teman saya untuk membantu," tambahnya.

Kekhawatiran soal kebersihan dan kesehatan

Sebagai pembeli, Inggita mengaku tidak pernah bertanya kepada penjual makanan di Facebook soal bagaimana makanan disiapkan, dimasak, dan disajikan. Ia tidak pula bertanya soal sertifikat keamanan sebelum membeli makanan.

"Saya memilih penjual yang sudah memiliki reputasi baik," ujarnya.

"Saya rasa karena mereka memasaknya kadang-kadang, satu atau dua kali seminggu, dan terbatas hanya untuk keluarga atau teman-teman, jadi saya asumsikan mereka bersih dan aman," kata Inggita.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News