Lika-Liku Bisnis Makanan Indonesia di Australia

Lika-Liku Bisnis Makanan Indonesia di Australia
Lika-Liku Bisnis Makanan Indonesia di Australia

Ratih Purwati Friend, adalah warga Indonesia di Melbourne yang juga menjual makanan. Bisnisnya adalah menyediakan katering untuk acara-acara.

Ia mengatakan sertifikat pengolahan dan penyajian makanan sebenarnya bisa dengan mudah didapatkan dan cukup murah.

"Sangat mudah... kurang dari $300 [sekitar Rp 3 juta]," ujarnya.

"Saya melakukannya dengan kursus dalam sehari, kemudian di akhir kursus saya mendapatkan sertifikat."

"Dalam kursus tersebut saya belajar bagaimana mempersiapkan makanan. Misalnya, jika kita mengeluarkan ikan dan daging dari freezer, kita harus langsung memasaknya hari itu juga. Jangan dikembalikan ke freezer. Itu yang membuat orang sakit."

Tantangan bagi pemilik restoran

Lika-Liku Bisnis Makanan Indonesia di Australia
Nelayan, salah satu restoran Indonesia yang sudah lama di Melbourne.

ABC: Erwin Renaldi

Lielie Tjoa, pemilik restoran Nelayan di Melbourne, mengatakan ia tidak keberatan bersaing dengan penjual makanan rumahan di Facebook.

Meski ia mengaku ada 'perang harga', karena penjual makanan rumahan menjual lebih murah dari restoran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News