Lima Golongan

Oleh: Dahlan Iskan

Lima Golongan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Perolehan suara Anwar Ibrahim sebenarnya lebih besar dari Muhyiddin Yasin. Namun Muhyiddin yang justru lebih dulu mengatakan: saya yang akan jadi perdana menteri baru. Ia akan berkoalisi dengan partai Serawak yang kali ini menang mutlak di Kalimantan Utara itu.

"Pokoknya saya tidak mau berkoalisi dengan Anwar Ibrahim," tegasnya. Namun ia juga tidak mau lagi berkoalisi dengan UMNO.

Anwar dalam posisi sulit. Koalisi Pakatan Harapan mendapat kursi lebih banyak tetapi idealisme keterbukaannya membuat tidak mudah membangun koalisi. Padahal PKR bersama DAP hanya mengumpulkan 82 kursi.

Masih kurang banyak untuk bisa mencapai 112 kursi –51 persen kursi di parlemen.

Kini terserah Anwar: apakah ia, sebagai pemenang Pemilu, ingin benar jadi perdana menteri. Kalau masih ingin satu-satunya jalan tinggal ini: berkompromi dengan musuh utamanya, UMNO.

Mungkin Anwar terpaksa mau. Namun apakah teman koalisinya, partai Tionghoa DAP, mau. Tingkat kebencian Anwar pada UMNO mungkin memang sampai level 80 (1-100). Namun tingkat kebencian DAP pada UMNO bisa 99.

Teman-teman Tionghoa saya di Malaysia juga terpecah dua: tidak mau berkoalisi dengan UMNO. Pilih jadi oposisi. Menang Pemilu tetapi oposisi.

Satu pihak lagi bersikap kompromistis: apa boleh buat, harus merangkul UMNO. Siapa tahu bisa memperbaiki sifat koruptif UMNO sambil jalan.

Politik masih begitu kakunya di Malaysia. Maklum, pengalaman saling dikhianati belum terlalu lama. Lama-lama, kelak, dikhianati itu ternyata biasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News