Lima Partai Banteng Kritisi Pemerintah

Lima Partai Banteng Kritisi Pemerintah
Lima Partai Banteng Kritisi Pemerintah
JAKARTA- Lima partai politik berbasis banteng, yaitu PNBK Indonesia, PDP, Pelopor, PNI Marhaenisme, dan PDI tiba-tiba menggelar pertemuan. Banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa kelima parpol itu akan bersatu untuk menjegal Demokrat di 2014 mendatang. Namun, Ketua umum DPP PNBK Indonesia yang juga budayawan Erros Djarot menampik spekulasi itu. Menurutnya, pertemuan khusus itu bertujuan hanya untuk mengkritisi sistem ekonomi dan politik yang dijalankan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya ditanya wartawan, apakah pertemuan itu untuk Pemilu 2014? Saya katakan kejauhan. Lima pimpinan parpol ini mempunyai pertanyaan mendasar terhadap pemerintahan yang sedang dijalankan. Apakah pilihan sistem ekonomi dan sistem politik yang sekarang kita sepakati atau jalankan mampu memberi ruang. Sistem kita sekarang ini sangat liberal kapitalistik," beber Erros.

Sutradara legendaris itu mengaku sedih karena di musim ulang tahun Pancasila bulan Juni ini, nilai-nilai Pancasila terkadang tak diaplikasikan secara benar. "Ini merupakan kekalahan kaum nasionalis. Untuk itu kita harus bangkit. Tapi inilah cara kami bangkit, melakukan pertemuan-pertemuan, diskusi-diskusi ilmiah, rapat-rapat, dan kajian-kajian. Bakar-bakaran belum perlu. Teman-teman pakar politik akan mengkaji sistem ekonomi dan sistem politik kita sekarang secara mendalam," papar Erros.

Dalam pertemuan di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, itu lima parpol menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain tokoh perempuan yang kini menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden, juga mantan Menkes Siti Fadilah Supari, Laksamana (Purn) Slamet Soebianto, Dr Irman Putra Sidin, Dr Iberamsyah, dan mantan menteri era Bung Karno, Achadi. Turut hadir pimpinan lima parpol, antara lain Sukamawati Soekarnoputri dan Roy BB Janis.

JAKARTA- Lima partai politik berbasis banteng, yaitu PNBK Indonesia, PDP, Pelopor, PNI Marhaenisme, dan PDI tiba-tiba menggelar pertemuan. Banyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News