Lima Ritual Adat di Kota Solo yang Bisa Disaksikan Wisatawan
jpnn.com, SOLO - Solo adalah salah satu kota yang dikenal sebagai pusat budaya di Indonesia. Di Kota Solo, wisatawan bisa menikmati keberagaman dengan nuansa Jawa yang kental.
Meski zaman telah modern, sejumlah tradisi ritual adat yang berasal dari nenek moyang masih dilestarikan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki dan nikmat yang diberikan oleh Tuhan.
Selain itu, melestarikan tradisi secara turun-menurun merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga keberagaman dan kerukunan dengan sesama.
Bagi Anda yang hendak berlibur ke Solo, tak ada salahnya untuk mengetahui sejumlah ritual adat yang masih dilestarikan antara lain sebagai berikut.
? Sekaten
Sekaten merupakan salah satu ritual adat yang digelar secara rutian setiap tahun sebagai simbol peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw.
Biasanya, Sekaten dimeriahkan dengan sejumlah rangkaian acara yang disebut dengan Grebeg Maulid.
Ritual adat ini dimulai dengan Tabuhan Gamelan Pusaka Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari lalu dilanjutkan dengan Jamasan Meriam Pusaka Kiai Setomi.
Sejumlah tradisi ritual adat yang berasal dari nenek moyang masih dilestarikan warga di Kota Solo.
- Kerap Di-Bully, Gibran Buktikan Solo Jadi Kota Asyik dan Keren
- Warga Adat NTT Suarakan Penolakan Gibran sebagai Cawapres di Patung Jokowi
- Memperingati Maulid Nabi, Ketua BAZNAS Ajak Amil Teladani Rasulullah
- Erick Thohir Rayakan Maulid Nabi Muhammad Bersama Santri di Jawa Timur
- Pemprov DKI Meniadakan Aturan Ganjil Genap Jakarta Hari Ini
- Ormas Perhimpunan UKM Indonesia Resmi Dideklarasikan di Kota Solo, Begini Alasannya