Lima Tahanan Gitmo Korban Salah Tangkap

Lima Tahanan Gitmo Korban Salah Tangkap
Lima Tahanan Gitmo Korban Salah Tangkap
WASHINGTON – Tidak tahan terus-menerus menyimpan dusta, hakim federal Amerika Serikat (AS) Richard Leon akhirnya buka suara. Kamis (21/11) waktu setempat (kemarin WIB), dia mengatakan bahwa lima tahanan Teluk Guantanamo (Gitmo) asal Algeria adalah korban salah tangkap. Karena itu, dia meminta pemerintah segera membebaskan mereka.

Pengakuan pertama sejak Gitmo berdiri tujuh tahun lalu itu menjadi pukulan telak bagi pemerintahan George W. Bush, yang akan berakhir dalam hitungan pekan. ”Pengadilan menyatakan, pemerintah telah gagal menunjukkan bukti yang memberatkan lima tahanan teror asal Algeria tersebut,” papar Leon kepada The Associated Press kemarin.

Dia mengatakan, lima warga Algeria itu ditangkap dan dibawa ke Gitmo dari Afghanistan pada 2001. Mereka diyakini sebagai teroris, karena datang ke Afghanistan di saat AS getol merangkul pemerintahan Presiden Hamid Karzai untuk memerangi terorisme. ”Kelimanya didakwa merencanakan serangan terhadap pasukan AS yang ada di sana,” lanjut Leon.

Berdasar bukti baru yang terkumpul, lanjut dia, kelima warga Algeria itu tidak bisa lagi disebut sebagai musuh negara. ”Membiarkan mereka tetap menyandang status musuh negara merupakan pelanggaran terhadap hukum,” ujarnya di hadapan sidang federal. Karena itu, dia mendesak Gedung Putih untuk segera membebaskan kelimanya dan mengembalikan nama baik mereka.

WASHINGTON – Tidak tahan terus-menerus menyimpan dusta, hakim federal Amerika Serikat (AS) Richard Leon akhirnya buka suara. Kamis (21/11)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News