Lima Tim Sukses Segera Lapor ke Polda

Lima Tim Sukses Segera Lapor ke Polda
Lima Tim Sukses Segera Lapor ke Polda
PENETAPAN daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada DKI 2012 oleh KPU DKI Jakarta masih menuai kontroversi bagi kalangan tim sukses pasangan cagub-cawagub. Pasalnya masih ditemukan DPT fiktif dan ganda. Sedangkan tim sukses pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli justru telah menandatangani DPT. Menyikap persoalan itu, kelima tim sukses pasangan cagub-cawagub berencana melaporkan KPU DKI Jakarta ke Polda Metro Jaya. Alasannya, DPT yang telah ditetapkan KPU sarat dengan tindak pemalsuan dokumen. Sikap kelima tim sukses dalam mempersoalkan DPT itu juga ditengarai akan membuat pelaksanaan pemilihan mengalami penundaan.

“Rencananya, lima tim sukses pasangan calon bersama-sama melaporkan ke Polda Metro hari Rabu (6/6). Kami juga akan mengadukannya ke DPR RI,” ujar Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik kepada INDOPOS (JPNN grup), Senin (4/6).

Menurut dia, penetapan DPT itu bisa dikategorikan kebohongan publik dalam Pilkada DKI. Sebab masih banyak terdapat NIK (nomor induk kependudukan) ganda dan penggunaan satu NIK atas beberapa nama pemilih. “Besok (hari ini), akan kami buka semua data. Mau tunjukkan bahwa data milik KPU itu tidak benar,” tandas Taufik.

Seperti diketahui, KPU DKI Jakarta menetapkan DPT sebanyak 3.553.672 laki-laki dan 3.428.507 perempuan. Jadi total sebanyak 6.982.179 pemilih. Untuk pelaksanaan pemilihan di 15.060 tempat pemungutan suara (TPS). Sikap menempuh langkah hukum juga diakui Ketua Bidang Kebijakan Publik DPW PKS DKI Jakarta Rois Hadayana Saugie. Dirinya juga selaku Ketua Advokasi Tim Hidayat-Didik akan menolak penatapan DPT oleh KPU DKI. “Memang itu hak KPU, tapi kami tetap tempuh langkah hukum,” tegasnya.

PENETAPAN daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada DKI 2012 oleh KPU DKI Jakarta masih menuai kontroversi bagi kalangan tim sukses pasangan cagub-cawagub.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News