Limbah Medis Meningkat saat Pandemi Covid-19, Ini yang Harus Dilakukan

Limbah Medis Meningkat saat Pandemi Covid-19, Ini yang Harus Dilakukan
Limbah medis berupa bekas alat rapid test Covid-19. Foto: Dokumentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi

jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyoroti permasalahan limbah medis yang berada di Teluk Jakarta.

Hal ini lantaran limbah medis terutama masker bisa menjadi penyebab penularan Covid-19 yang baru bagi masyarakat sekitar.

Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Limbah Medis, Muslina Handayani mengatakan limbah pasien Covid-19 mencapai 158,498 ton per hari.

Jumlah itu dihitung berdasarkan jumlah pasien harian Covid-19 per hari ini yang dicatat pada angka 158 ribu.

Angka itu belum ditambah dengan limbah medis dari pasien non-Covid. Limbah medis dari kategori ini mencapai 294,66 ton per hari.

"Satu pasien Covid-19 menghasilkan satu kilogram (kg) limbah. Jadi total ada 453,15 ton per hari. Itu total limbah medis dari pasien Covid-19 dan bukan Covid-19," kata Muslina Handayani dalam diskusi virtual bertajuk 'Pekan Peduli Limbah Masker', Rabu (17/2).

Muslina menyebutkan, demi menurunkan jumlah limbah medis per hari kapasitas limbah per hari itu sejatinya masih bisa diolah.

Namun, pengolahan limbah ini tidak merata di setiap daerah. Limbah medis bisa diolah melalui teknologi incinerator dan autoclave.

Limbah medis saat pandemi Covid-19 terus meningkat. Bagaimana cara menurunkan atau mengolahnya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News