Limbah Pabrik Sawit Diduga Cemari Sungai
Senin, 05 September 2011 – 10:49 WIB
Secara terpisah, Humas PT SISK Mariyanto membantah asal pencemaran dari limbah pabrik perusahaan perkebunan sawit.
“Kalau Bejarau, sungainya sudah bukan itu. PT SISK hanya Desa Barunang sebelum Desa Bejarau ada pabrik dan tambang emas juga,” jelasnya.
Menteng mendorong aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap perusahaan yang nyata-nyata melakukan pencemaran lingkungan. “Jangan malah melindungi atau menutupi. Apakah karena perusahaan banyak duitnya?” tandas Menteng.
Menurut Menteng, pertanggungjawaban perusahaan bisa berupa penyediaan air bersih gratis untuk masyarakat di sepanjang Sungai Tualan dari Desa Sebungsu sampai Desa Tehang. “Selain itu, perusahaan harus memberikan kompensasi atas matinya ikan-ikan di kawasan itu sampai waktu lima tahun ke depan. Kalau tidak, lebih baik perusahaan ditutup saja kalau hanya mencari keuntungan semata,” tandas Menteng.
Menteng mengaku mendapat informasi dari seorang karyawan bahwa dia kerap mengingatkan manajer agar tidak membuang limbah ke sungai.
PALANGKA RAYA – Limbah pabrik kelapa sawit PT Surya Inti Sawit Kahuripan (SISK) Makin Grup di Desa Barunang Miri Kecamatan Parenggean Kabupaten
BERITA TERKAIT
- 14 Santriwati di Rohil Diduga Keracunan Makanan, 1 Orang Meninggal Dunia
- Kadisdik Riau Diduga Suruh Bawahan Buat Dokumen Perjalanan Dinas Fiktif, Negara Rugi Rp 2,3 Miliar
- Sambut Kedatangan Bhikkhu Thudong, Pj Gubernur Jateng Siap Kawal Perayaan Waisak 2024
- Kadisdik Riau Tengku Fauzan Tersenyum Lebar Saat Akan Dijebloskan ke Penjara
- Jadi Tuan Rumah Asian School Badminton Championship, Jateng Siap Sambut Peserta
- Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel