Lintah Serang Empat Desa

Lintah Serang Empat Desa
Lintah Serang Empat Desa
“Biar gaji ditambah buruh tani tidak mau ke ladang. Mereka pilih ke luar kampung. Hama pertanian sebenarnya tidak terlalu banyak, cuma lintah. Ada buruh tani tidak bisa jalan. Ia ketakutan saat lintah menempel di kakinya dan dipukul terlalu keras dengan kayu, yang kena bukan lintah tapi kakinya yang membiru,” kata Eddy, warga Mualimin,  Kamis (30/5).

Serangan lintah sejak 3 tahun terakhir ini bukan saja menakutkan petani. Warga yang biasanya mencari ikan air tawar enggan memancing dan mencemplungkan kaki ke air. Hewan berkelamin ganda itu terlalu banyak dan dengan cepat datang jika ada kaki menempel ke air.

Sampai saat ini warga masih bingung dengan perkembangbiakan lintah  yang begitu cepat serta tidak tahu cara membasminya. “Cemplungkan saja kaki ke air sebentar pasti berdatangan lintahnya dari sebesar kelingking dan jempol orang dewasa. Sebagian lintah yang ditangkap kami simpan di botol air mineral,” terang Eddy lagi.

Cerita hewan lintah juga dialami oleh Atika. Bocah perempuan kelas 4 sekolah dasar itu mengaku sakit 2 hari usai berenang di kawasan Telaga Bakung. Ternyata seekor lintah masuk dalam kemaluannya hingga mengakibkan pendarahan.

BARABAI – Ratusan warga di Desa Mualimin RT 9 dan Desa Bukat, Kelurahan Barabai Darat, Kecamatan Barabai, serta Desa Tandui dan Durian Punggal,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News