Listrik Bantargebang Beres 2013

Listrik Bantargebang Beres 2013
Listrik Bantargebang Beres 2013

Dalam pengelolaan listrik di TPST Bantargebang memang tidak menggunakan insenerator lantaran dengan sistem tersebut masih ada residu. Sampah bisa habis jika insenerator yang dipakai dengan menggunakan energi panas di atas 1.200 derajat celcius. Sementara dengan mesin tersebut, harganya tidak terjangkau. Cukup mahal. Sehingga, dengan cara sanitary landfill yang dipadu dengan teknologi, pengelolaan sampah bisa lebih efektif, terjangkau dan tidak mengganggu lingkungan.

“Dalam kota juga dikembangkan pengelolaan sampah. Cakung Cilincing 300 ton per hari. Rencananya akan ditingkatkan 1000 ton. Sekarang baru menghasilkan kompos. Belum sampai mengelola listrik,” ungkapnya.

Selain itu, pengelolaan sampah dalam kota juga dilakukan SPA Sunter. Di tempat tersebut, pengelolaan sampah difokuskan untuk mengepres sampah dan belum sampai mengolah. Dengan cara dipres, sampah yang akan diangkut ke Bantargebang bisa lebih padat. Jika sebelum dipres sampah bisa sampai dua truk, setelah dipres bisa cukup satu truk.

Selain itu, pengelolaan sampah juga dibangun di Marunda. Lokasinya satu lokasi dengan waduk. Dari total luas 76 hektare, untuk pengelolaan sampah dijatah 12 hektare. Tempat pengelolaan sampah tersebut masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Rencananya, pengelolaan sampah tersebut difokuskan untuk sampah laut dan limbah kapal.

JAKARTA - Dinas Kebersihan DKI Jakarta memastikan TPST Bantargebang bakal menyuplai listrik sebanyak 26 MW paling lambat 2013 mendatang. Jika saat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News