Listrik Byar-Pet, 60 Ton Es Dibuang

Pabrik Es Milik Pemkab Rugi Puluhan Juta

Listrik Byar-Pet, 60 Ton Es Dibuang
Listrik Byar-Pet, 60 Ton Es Dibuang

jpnn.com - TRENGGALEK - Pabrik Es Tirto Rahayu di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, milik Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Pemkab Trenggalek masih saja terbelit masalah. Kemarin (17/8) sekitar 60 ton es balok terpaksa dibuang percuma. Sebab, es balok tersebut dianggap tidak layak jual. Sebab, es balok itu tidak sesuai dengan keinginan pelanggan.

Tak pelak, benda dingin tersebut terpaksa dibuang dan dibiarkan dipungut siapa saja yang menginginkan. Hal itu membuat Pabrik Es Tirto Rahayu rugi puluhan juta. ''Terpaksa, balok es yang hampir jadi ini dibuang,'' kata Imam Mahmudi, staf pemasaran Pabrik Es Tirto Rahayu.

Menurut dia, penyebab utama kegagalan produksi itu adalah tegangan listrik yang mengalir ke pabrik dalam keadaan tidak stabil alias byar-pet hamper setiap hari. Kondisi itu mengakibatkan kinerja mesin pembeku terganggu dan air tidak bisa membeku sempurna. ''Bisa dilihat, hanya setengah balok yang bisa membeku,'' tambahnya.

Tidak stabilnya tegangan listrik sebenarnya sudah terjadi berulang-ulang. Bahkan, beberapa waktu lalu, mesin kapasitor pernah rusak dan mengakibatkan proses produksi terhenti. Akibatnya, es yang belum membeku sempurna menjadi mengambang karena suhu mesin pendingin yang berubah-ubah.

Berdasar pengamatan di lapangan, lonjoran balok es berukuran besar itu terlihat kosong di bagian tengah. Air yang seharusnya bisa menjadi es malah tidak bisa membeku. Dalam proses produksi normal yang mencapai 18 jam, air dipastikan berubah menjadi es yang siap dilempar ke pasaran. Namun, karena setengah jadi, balok es tersebut dibuang dan dibiarkan diambil oleh mereka yang membutuhkan.

Dalam sekali proses produksi, pabrik es yang berdiri sejak 2009 itu mampu menghasilkan sekitar 60 ton es batu per hari. Nah, ketika es itu tidak jadi, dipastikan kerugian yang diderita perusahaan tersebut puluhan juta rupiah. Apalagi, para pelanggan tidak mau menerima balok es yang tidak sempurna. ''Banyak pelanggan kami yang sampai harus mencari es batu sampai ke kabupaten tetangga,'' ungkap Imam.

Sementara itu, Kepala PLN UPJ Rayon Trenggalek Nanok Siswahyudi membenarkan adanya masalah tegangan listrik di Pabrik Es Tirto Rahayu. Menurut dia, penyebab utama ketidakstabilan listrik adalah rusaknya trafo 188/200 KV di cold storage dekat tempat pelelangan ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN). Apalagi, ketidakstabilan terjadi saat beban puncak pukul 18.00-19.00. ''Trafo yang rusak menjadi sumber masalah,'' jelasnya. (rka/and/jpnn/c16/tia)


TRENGGALEK - Pabrik Es Tirto Rahayu di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, milik Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Pemkab Trenggalek masih saja


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News