Literasi Digital Perlu Ditingkatkan sebagai Senjata Melawan Hoaks Menjelang Tahun Politik

Literasi Digital Perlu Ditingkatkan sebagai Senjata Melawan Hoaks Menjelang Tahun Politik
Kegiatan Literasi Digital yang mengusung tema Cerdas dan Bijak dalam Bermedia Sosial di Surabaya, Minggu (10/9/2023). Foto: Dok Kemkominfo

Dia juga berharap dengan terselenggaranya acara ini kaum muda kita dapat menjadi melek informasi, yang artinya mampu untuk menganalisa sumber informasi yang didapatkan sehingga tidak akan diberdayakan teknologi.

Berdasarkan data kependudukan tahun 2022 ada lebih dari 215 (dua ratus lima belas) juta penduduk Indonesia yang terkoneksi dengan internet. Pengguna internet di Indonesia rata-rata 7,42 jam perhari.

Studi dari Microsoft yang keluar pada awal 2021 lalu, menunjukan bahwa pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna internet yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Banyaknya pengguna internet di Indonesia tidak dibarengi oleh literasi digital yang piawai.

“Pada 2021, Kominfo mendapat amanah dari Presiden Jokowi untuk mencanangkan program Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia,” kata Direktur Eksekutif ICTWatch Indonesia, Indriyatno Banyumurti.

Dia memaparkan, terdapat empat pilar literasi digital, yaitu; Cakap, artinya kemampuan memakai teknologi digital untuk mengunakannya; Aman, artinya keamanan data pribadi di dunia digital; Budaya, artinya mengejawantahkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan ke dalam aktifitas digital sehari hari; Etis, artinya memperhatikan setiap tutur kata yang digunakan dalam keseharian dalam dunia
digital.

Indriyatno Banyumurti juga menyebutkan bahwa Berita hoaks muncul di media digital yang sama seperti sebagaimana dipakai dalam keseharian, contohnya WhatsApp, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya.

“Demi terhindarkan dari berita hoaks, maka sudah semestinya mengenali ciri-ciri dari berita hoaks, yaitu; menyerang perasaan, mendesak untuk disebarkan, ketidakjelasan sumber berita, tidak logis, judul berita yang provokatif,” ujarnya.

Indriyatno Banyumurti juga memberi tahu beberapa cara menanggulangi berita hoaks antara lain; keharusan berpikir kritis, memeriksa adakah ciri hoaks di dalamnya, cermati Alamat situs, dan memeriksa orisinalitas berita di https://s.id/cekhoaks. Saring sebelum sharing, sabar sebelum sebar.

Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani mengatakan teknologi digital makin berkembang pesat dan membawa kemajuan di berbagai bidang kehidupan manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News