Liverpool, Tim Paling Agresif di Premier League

Liverpool, Tim Paling Agresif di Premier League
Liverpool mulai menggunakan jersey Garuda Indonesia dalam sesi latihan. Foto: Getty Images

jpnn.com - LIVERPOOL - Gelar Premier League musim lalu hampir saja diraih Liverpool untuk kali pertama sejak 24 tahun. Namun, karena kalah kedalaman skuad dengan Manchester City, The Reds harus puas berakhir sebagai runner up. Padahal, mereka sempat memimpin klasemen selama empat pekan berturut-turut.

Manajer Liverpool Brendan Rodgers rupanya tak mau situasi itu berulang lagi musim ini. Memasuki transfer window musim panas, pelatih 47 tahun tersebut belanja pemain besar-besaran.

Hingga kemarin (18/7), total sudah empat pemain didatangkan ke Anfield, markas Liverpool. Itu belum termasuk para pemain pinjaman yang dipanggil kembali seperti Pepe Reina, Sebastian Coates, Suso, dan Tiago Ilori.

Para pemain gres tersebut adalah Emre Can (dari Bayern Leverkusen), Adam Lallana (Southampton), Lazar Markovic (Benfica), dan Ricki Lambert (Southampton).

Namun, nama-nama tersebut belum mampu memuaskan dahaga belanja Rodgers. Mantan manajer Swansea itu masih memiliki daftar pemain lagi yang harus diburu.

Mereka adalah striker timnas Prancis yang bermain untuk Queen Park Rangers Loic Remy, striker Belgia Divock Origi (Lille), bek Kroasia Dejan Lovren (Southampton), dan fullback kiri Ben Davies (Swansea).

"Tahun lalu kami tidak memiliki kedalaman skuad untuk bisa meraih gelar. Tahun ini kami bermain di Liga Champions karena itu kami harus memiliki skuad sekuat mungkin," katanya.

Di luar pemain itu, Rodgers sejatinya mengidam-idamkan Alexis Sanchez. Namun, bintang timnas Cile itu ternyata lebih memilih Arsenal. Padahal, tawaran Liverpool sejatinya juga tak kalah dibanding klub London Utara tersebut.

LIVERPOOL - Gelar Premier League musim lalu hampir saja diraih Liverpool untuk kali pertama sejak 24 tahun. Namun, karena kalah kedalaman skuad dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News