Lobster Senilai Rp 400 Juta dari Surabaya Gagal Diselundupkan

Lobster Senilai Rp 400 Juta dari Surabaya Gagal Diselundupkan
Tim gabungan melepas 13 ribu benih lobster yang hendak diselundupkan ke Vietnam di perairan Pulau Panjang, Sabtu. Foto: Batam Pos / JPG

Tanggal 3 Maret petugas kembali mengamankan  19 ekor induk lobster yang sedang bertelur. Induk-induk Lobster itu juga direncanakan akan di bawa ke Vietnam dan kemudian dilepaskan petugas di perairan jembatan II, Barelang. 

"Kalau sempat lolos ke luar negeri, kerugian bukan saja seperti harga jual lobster itu, tapi berlipat ganda malah. Karena mereka (pelaku penyelundupan) incar bukan untuk dijual langsung, tapi untuk budidaya. Nah ini akan sangat merugikan negara. Bayangkan berapa juta lobster yang hilang kalau induk-induknya dibawa ke luar. Satu Lobster bisa hasilkan jutaan telor," tutur Akhamadon seperti dikutip dari batampos.co.id (Jawa Pos Group), Sabtu.

Untuk kepada pihak kepolisian dan petugas keamanan Bandara, Akhamdon berharap agar bisa mengusut tuntas pelaku penyelundupan aset kekayaan laut Indonesia itu. "Kalau pengusutan sudah diserahkan ke polisi. Dan kami berharap pelakunya bisa ditemukan agar semuanya lebih jelas dan bisa memberikan efek jera bagi pelaku penyelundupan lainnya," ujar Akhmadon.

Begitu juga petugas keamanan di Bandara, kedepannya diupayakan lebih teliti lagi dengan barang bawaan penumpang pesawat. "Karena ini (tangkapan terakhir) lolos dari X-ray dan ketahuan karena ditinggal pemiliknya," katanya.

Harapan ini, kata Akhmadon semata-mata untuk menjaga aset kekayaan negara. Jika satu ekor saja induk lobster, ranjung ataupun kepiting yang lolos, maka yang rugi bukan hanya negara, tapi masyarakat Indonesia seluruhnya terutama kaum nelayan. 

"Apalah arti 19 ekor lobster kalau kita melihat dari segi harganya. Tapi bukan itu maksudnya. Kalau satu ekor bertelor jutaan ekor bibit lobster jadi besarkan kerugian kita," terang Akhmadon.

Kepada masyarakat umum, Akhmadon juga menghimbau agar lebih peka dengan masalah ini. Jangan menangkap atau menjual ikan, loster, kepiting dan sejenisnya yang masih kecil ataupun sedang bertelur. 

"Ini juga demi anak cucu kita kedepannya. Sebanyak apapun aset kekayaan laut yang ada kalau tak ada upaya pelestarian lambat laun akan punah juga. Mari kita sama-sama jaga itu," tuturnya. (eja/ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News